Beranda » belajar » Surat Berharga Negara » Kenali Istilah-istilah Ini Sebelum Kamu Mulai Investasi SBN!

Kenali Istilah-istilah Ini Sebelum Kamu Mulai Investasi SBN!

oleh | Jan 14, 2025

Investasi SBN (Surat Berharga Negara) adalah alternatif investasi yang aman dan menguntungkan, khususnya bagi investor pemula. SBN (Surat Berharga Negara) merupakan produk investasi yang diterbitkan dan mendapat jaminan langsung oleh pemerintah Republik Indonesia.

Pemerintah menawarkan berbagai jenis SBN ritel dengan keuntungan yang beragam. Sebelum mulai investasi, kamu perlu mengetahui istilah-istilah pada investasi SBN agar tidak keliru saat berinvestasi. Simak sampai tuntas, ya!

Istilah-istilah dalam Investasi SBN

1. Kupon

2. Jatuh tempo dan tenor

3. Masa penawaran

4. Tanggal penetapan

5. Setelmen

6. Kuota

7. Tradable vs Non-tradable

8. Early redemption

9. Mitra distribusi

Cek pengertian lengkapnya di bawah ini!

Daftar Istilah Investasi SBN

Saat investasi SBN, investor akan berhadapan dengan istilah-istilah investasi yang nggak awam. Yuk, kenali istilah-istilahnya!

1. Kupon

Dalam investasi SBN ritel, istilah “kupon” merujuk pada definisi imbal hasil yang pemerintah bayarkan kepada kita (investor SBN ritel).

Kupon a.k.a. imbal hasil SBN ritel mengacu pada persentase terhadap jumlah pokok utang dalam setahun.

Jadi, kupon SBN ritel ini dihitung per tahun. Biasanya, pengumuman persentase kupon SBN akan ada mendekati tanggal perilisannya. Berikut merupakan dua jenis kupon SBN ritel.

a. Floating with floor

Floating with floor berarti kupon yang mengambang dengan batas minimal.

Maksudnya begini, imbal hasil yang kamu dapat dari investasi SBN bisa berubah-ubah mengikuti tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI 7 Day Repo Rate).

Terus gimana dong, kalau sewaktu-waktu suku bunga BI anjlok?

Nah, ini dia gunanya batas minimal kupon. Kalau sewaktu-waktu suku bunga BI anjlok, kamu akan tetap menerima kupon dengan persentase batas minimal yang telah DJPPR Kementerian Keuangan umumkan mendekati tanggal perilisan.

Jenis kupon ini bisa kamu temukan pada produk SBN ritel Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST).

b. Fixed rate

Berbeda dengan floating with floor, kupon fixed rate merupakan jenis kupon yang imbal hasilnya tetap dari awal perilisan SBN hingga jatuh tempo.

Misalnya, saat SBN rilis telah ditetapkan kupon sebesar 5,7% per tahun, maka besaran kupon tersebut akan tetap 5,7% sampai jatuh tempo.

Nah, SBN ritel dengan imbal hasil fixed rate antara lain Sukuk Ritel (SR) dan Obligasi Negara Ritel (ORI).

2. Jatuh Tempo dan Tenor

Tenor adalah jangka waktu investasi atau masa berlaku SBN ritel.

SBR dan ST memiliki tenor 2 dan 4 tahun, sementara ORI dan SR memiliki tenor 3, 5, dan 6 tahun.

Setelah jangka waktu habis, modal (uang pokok) investasi kamu akan seluruhnya pemerintah lunasi.

3. Masa Penawaran

Masa penawaran merupakan periode pemesanan produk SBN Ritel. Kamu hanya bisa memesan produk SBN ritel ketika masa penawaran suatu produk sedang berlangsung.

Contohnya, masa penawaran seri SBN terbaru yang akan segera rilis, yaitu ORI027, berlangsung pada tanggal 27 Januari–20 Februari 2025.

Nah, artinya, investor hanya dapat investasi SBN ORI027 di tanggal 27 Januari–20 Februari. Lewat dari 20 Februari, investor sudah tidak bisa investasi.

4. Tanggal Penetapan

Setelah masa penawaran selesai, biasanya Kementerian Keuangan akan menetapkan total jumlah pesanan SBN Ritel yang masuk.

5. Setelmen

Setelmen merupakan tanggal penyelesaian transaksi.

Artinya, pada tanggal ini seseorang akan tercatat memiliki SBN berdasarkan seri penawarannya dan perhitungan kupon dimulai sejak tanggal setelmen.

6. Kuota

Pemerintah telah menetapkan minimum pembelian SBN ritel, yaitu Rp1 juta dan batas maksimum Rp10 miliar untuk tiap individu.

Nah, pembelian SBN ritel bisa kamu lakukan berkali-kali saat masa penawaran. Namun, dengan catatan, total nilai pembelian tiap individu adalah Rp10 miliar untuk tiap seri SBN ritel yang dirilis.

Total nilai pembelian per individu inilah yang kita kenal dengan istilah kuota.

7. Tradable vs Non-Tradable

Dalam investasi SBN, terdapat istilah tradeable. Artinya, SBN tersebut dapat kamu perdagangkan di pasar sekunder.

Produk SBN ritel yang dapat kamu perdagangkan di pasar sekunder di antaranya ORI dan SR. Kedua produk ini mulai dapat diperjualbelikan kembali di pasar sekunder tiga bulan setelah masa penawarannya.

Makanya, saat kamu jual produk SBN ritel punya potensi capital gain atau capital loss, tergantung dengan kondisi pasar saat kamu menjual kepemilikan SBN kamu.

Nah, kamu bisa menjual kembali ORI dan SR yang kamu beli melalui aplikasi tanamduit ke pasar sekunder cukup dengan klik tombol jual saja, lho, di aplikasi tanamduit.

Sementara itu, SBN ritel yang non-tradeable artinya tidak dapat kamu perdagangkan di pasar sekunder.

Produk SBN ritel yang tidak dapat kamu perdagangkan di pasar sekunder di antaranya adalah SBR dan ST.

Tapi, tenang aja! Kepemilikan SBR dan ST kamu juga bisa dicairkan lebih awal, kok, dengan adanya fasilitas early redemption.

8. Early Redemption

Fasilitas early redemption adalah pencairan lebih awal dana investor SBR dan ST.

Jadi, meskipun nggak bisa kamu perdagangkan di pasar sekunder, kamu bisa mencairkan lebih awal kepemilikan SBR dan ST kamu maksimal 50% dari total kepemilikan.

Misalnya, kamu punya kepemilikan SBR senilai Rp10 juta, artinya maksimum dana yang kamu bisa cairkan adalah Rp5 juta.

Pencairan SBR atau ST dapat kamu lakukan dalam kelipatan Rp1 juta.

Jadi, minimal kamu harus punya kepemilikan SBR atau ST Rp2 juta, kalau mau melakukan early redemption.

Kamu bisa mengajukan early redemption pada waktu yang telah pemerintah tentukan sejak awal.

9. Mitra Distribusi (Midis)

Gampangnya, mitra distribusi itu ibarat agen yang ditetapkan oleh pemerintah untuk bantu ngejualin produk SBN ritel ke masyarakat investor.

Nah, tanamduit jadi salah satu mitra distribusi yang dipercaya pemerintah sejak awal penerbitannya secara online pada tahun 2018 untuk menjual produk-produk SBN ritel, nih.

Kesimpulan

Saat investasi SBN, investor akan berhadapan dengan beberapa istilah, seperti kupon, early redemption, setelmen, kuota, dan lain sebagainya. 

Karena itu, investor baiknya mengenali istilah-istilah ini sebelum investasi SBN agar nggak keliru saat investasi.

SBN pertama di 2025, yaitu ORI027, akan rilis pada tanggal 27 Januari 2025. Yuk, download tanamduit sekarang dan mulai investasi SBN saat masa penawaran berlangsung!

tanamduit telah menjadi mitra distribusi yang telah dipercaya Kementerian Keuangan RI sejak awal perilisan SBN secara online tahun 2018.

Cara Beli SBN

Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk melakukan pembelian SBN, di antaranya:

  1. Download aplikasi tanamduit dan registrasi akun tanamduit.
  2. Klik menu “SBN” pada dashboard aplikasi tanamduit, lalu klik produk yang sedang dalam masa penawaran.
  3. Buat rekening SBN.
  4. Setelah pembuatan rekening SBN berhasil, ulangi langkah kedua dan selesaikan pembayaran.

tanamduit Team

tanamduit adalah penyedia layanan investasi reksa dana, emas, SBN, dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile