5 Keuntungan Investasi Surat Berharga Negara (SBN), Apa Saja?

Surat Berharga Negara (SBN) ritel adalah produk investasi yang diterbitkan dan dijamin keamanannya oleh pemerintah Republik Indonesia. Investasi SBN menjadi pilihan yang tepat bagi investor yang ingin berinvestasi dengan risiko rendah, namun ingin mendapatkan imbal hasil (return) yang lebih tinggi dari bunga deposito. Berikut adalah beberapa keuntungan yang akan investor dapatkan dari SBN. Keuntungan Investasi SBN 1. Pajak lebih rendah dari deposito 2. Imbal hasil (return) menyentuh 6%/tahun 3. Risiko investasi relatif rendah 4. Aman dari fluktuasi pasar 5. Bentuk kontribusi pembangunan negara Simak selengkapnya di artikel ini, ya!

Keuntungan Investasi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel

Berikut adalah beberapa keuntungan investasi SBN ritel yang harus kamu ketahui sebagai investor.

1. Pajak Lebih Rendah dari Deposito

Pertama, pajak SBN lebih rendah daripada pajak deposito. Jika kamu menaruh uang kamu dalam rekening deposito, maka kamu harus menanggung beban pajak sebesar 20 persen atas bunga deposito yang kamu peroleh. Sementara itu, produk SBN hanya menetapkan pajak sebesar 10 persen atas kupon yang kamu terima. Hal tersebut membuat penawaran instrumen investasi ini dapat memberikan imbal hasil yang lebih baik daripada deposito.

2. Imbal Hasil Menarik

Investasi SBN menawarkan imbal hasil yang relatif lebih tinggi daripada deposito. Produk investasi ini memiliki besaran kupon (bunga) yang berbeda dari tiap seri, karena nilainya akan menyesuaikan suku bunga Bank Indonesia (BI). Biasanya, imbal hasil SBN berkisar di antara 5–6%. Investor akan memperoleh double untung kalau investasi SBN, karena kuponnya lebih tinggi dari deposito, sementara pajaknya lebih rendah.

3. Risiko Investasi SBN Relatif Rendah

Risiko investasi ini merujuk pada risiko yang relatif rendah karena pembayaran pokok dan kuponnya 100 persen mendapat jaminan negara. Pemerintah mengatur ketentuan investasi SBN ke dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Kamu akan mendapatkan imbal hasil rutin setiap bulannya, sesuai kupon yang tertera saat masa penawaran. Selain itu, investasi ini hampir tidak memiliki risiko gagal bayar.

4. Aman dari Fluktuasi Pasar

Investor perlu mengetahui bahwa  instrumen investasi ini memiliki produk yang sifatnya non-tradeable, seperti Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST). Investor tidak perlu mengkhawatirkan fluktuasi pasar karena produk investasi ini tidak bisa kamu perdagangkan di pasar sekunder sehingga tidak ada potensi capital loss atau kerugian. Sementara itu, ORI dan SR menjadi produk yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Jika kamu menjual produk Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) atau Sukuk Ritel Indonesia (SR) atau Sukri di pasar sekunder, maka ada kemungkinan kamu akan mendapatkan capital gain atau capital loss. Harga jual kedua surat berharga tersebut bergantung pada tingkat suku bunga Bank Indonesia. Misalnya, kamu jual ORI kamu saat suku bunga Bank Indonesia (BI) naik, otomatis harga jual ORI turun. Kamu dapat hold kepemilikan SBN sampai jatuh tempo untuk menghindari risiko fluktuasi pasar.

5. Investasi SBN, Bentuk Kontribusi untuk Pembangunan Negara

Penerbitan SBN membuka peluang yang besar untuk kamu berkontribusi langsung dalam pembangunan negara dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal ini bisa menjadi kebanggaan tersendiri, dong? Sekarang, kamu bisa menunjukkan kontribusimu pada negara, khususnya pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid-19 dengan berinvestasi Surat Berharga Negara.

Kesimpulan

Terdapat beberapa keuntungan investasi SBN yang wajib diketahui oleh investor. Pertama, pajak investasi SBN lebih rendah dari deposito. Kedua, imbal hasilnya menarik dan risikonya rendah. Ketiga, SBN aman dari fluktuasi pasar. Terakhir, penerbitan SBN memberi kesempatan bagi investor untuk turut berkontribusi dalam pembangunan negara. Nah, tunggu apalagi? Yuk, download tanamduit sekarang dan mulai investasi Surat Berharga Negara saat masa penawaran berlangsung! tanamduit telah menjadi mitra distribusi yang telah dipercaya Kementerian Keuangan RI sejak awal perilisan SBN secara online tahun 2018.