Beranda » belajar » Reksa Dana » 15 Pertanyaan Tentang Reksadana, Investor Pemula Wajib Tahu!

15 Pertanyaan Tentang Reksadana, Investor Pemula Wajib Tahu!

oleh | Sep 29, 2023

Seiring berjalannya waktu, tingkat literasi masyarakat terhadap keuangan semakin meningkat. Reksadana menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup digandrungi para investor pemula. Namun, nggak dipungkiri, banyak pertanyaan tentang reksadana yang muncul sebelum mereka memutuskan untuk mulai berinvestasi.

Kira-kira apa saja, ya, pertanyaannya? Yuk, kita kupas tuntas jawabannya pada artikel in!

Apa Itu Reksadana?

Reksadana adalah kumpulan dana dari banyak investor yang kemudian diinvestasikan ke berbagai instrumen investasi, seperti deposito, obligasi, saham, dan surat berharga lainnya. Pihak yang mengelola kumpulan dana tersebut adalah manajer investasi.

Manajer investasilah yang bertanggung jawab untuk menyusun strategi dan memilihkan produk terbaik dalam portofolio reksadana kelolaannya.

Secara umum, produk ini terdiri dari empat jenis, di antaranya reksadana pasar uang (RDPU), pendapatan tetap (RDPT), campuran (RDC), dan saham (RDS). Keempat jenis tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing. Agar lebih mudah memahami karakteristik dari masing-masing jenisnya, kamu bisa perhatikan infografis di bawah ini:

infografis untuk menjawab pertanyaan tentang reksadana

Pertanyaan Tentang Reksadana yang Paling Sering Ditanyakan Pemula

Sebagai investor pemula, pasti kepala kita penuh dengan pertanyaan-pertanyaan umum terkait produk satu ini. Terlebih lagi, banyak financial planner dan influencer keuangan yang merekomendasikan produk ini untuk para pemula. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Apa kelebihan reksadana?

Reksadana cocok banget untuk investor yang nggak mau ribet mengelola sendiri investasinya, karena sudah ada ahlinya. Manajer investasi-lah yang akan memilih berbagai produk terbaik untuk portofolio produk kelolaannya.

Selain itu, kehadiran produk ini juga membantu investor dengan keterbatasan waktu, dana, dan pengetahuan untuk tetap bisa berinvestasi.

2. Apa dasar hukum reksadana?

Secara umum, pemerintah telah mengatur dasar hukum mengenai instrumen investasi ini dalam Pasal 1 ayat 27 Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995.

3. Berapa usia minimal untuk berinvestasi reksadana?

Salah satu persyaratan utama untuk berinvestasi pada instrumen satu ini adalah sudah berusia 17 tahun dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Namun, bagi kamu yang berusia di bawah 17 tahun dan berkeinginan untuk mulai investasi reksadana, kamu bisa menggunakan KTP orang tuamu untuk mendaftarkan diri melalui Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).

Perlu diingat kalau kepemilikan akun tersebut tetaplah atas nama orang tuamu. Nah, saat usiamu mencukupi, barulah kamu bisa mulai berinvestasi secara mandiri. Jangan lupa untuk mendaftarkan nomor rekening atas namamu sendiri, ya.

Rekening ini berfungsi untuk menerima hasil penjualan reksadanamu jika kamu menjualnya sewaktu-waktu.

4. Apakah reksadana bisa rugi?

Pertanyaan tentang reksadana yang kerap muncul adalah soal risiko kerugiannya. Kira-kira, investor bisa rugi, nggak, ya? Jawabannya, bisa. Nilai dari suatu reksadana dipengaruhi oleh kinerja dari produk investasi dalam portofolionya.

Pada dasarnya, tidak ada investasi tanpa risiko, karena prinsipnya high risk, high return, low risk, low return. Makin tinggi risikonya, semakin tinggi juga potensi keuntungan yang kita dapat. Sebaliknya, semakin rendah risikonya, makin kecil potensi keuntungan yang didapat.

Sebagai contoh, Ardi membeli produk RD Saham. Suatu waktu, tren harga saham lagi turun (bearish), karena banyak sentimen negatif di pasar. Otomatis, nilai RD saham kamu bakalan ikut turun, bahkan rugi. 

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui terlebih dahulu profil risiko investasi kamu sebelum memutuskan untuk mulai berinvestasi.

5. Berapa minimum investasi reksadana?

Minimum investasi reksadana cukup beragam. Di tanamduit, kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp10 ribu. Terdapat berbagai pilihan produk dengan minimum pembelian yang sangat terjangkau sehingga cocok buat investor dengan modal kecil.

6. Apakah reksadana cocok untuk pemula?

Ada beberapa alasan mengapa instrumen  satu ini cocok untuk para investor pemula. Pertama, portofolio investasimu sudah otomatis terdiversifikasi, karena manajer investasi menempatkan dana kelolaanmu ke berbagai produk sekaligus.

Kedua, dana investor dikelola langsung oleh profesional sehingga kamu nggak perlu repot untuk melakukan analisis mendalam terhadap suatu produk investasi. Ketiga, modal investasi sangat terjangkau, mulai dari Rp10 ribu saja.

Keempat, fleksibel. Kamu dapat membeli dan menjual reksadana kapan pun dan di manapun. Proses pencairannya juga cepat, selambat-lambatnya 7 hari sejak transaksi penjualan selesai.

7. Apakah reksadana harus setor tiap bulan?

Tidak harus. Sebagaimana telah dijelaskan pada poin sebelumnya, instrumen investasi satu ini bersifat fleksibel, karena kamu bisa berinvestasi kapan pun dan di mana pun, berapapun jumlahnya.

Baca juga: Apakah Reksadana Harus Setor Tiap Bulan? Ini Jawabannya!

8. Apakah reksadana halal?

Pertanyaan tentang reksadana satu ini paling sering muncul di kalangan umat Muslim. Jawabannya, tentu saja! Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menyatakan menjelaskan status investasi produk ini sebagai bagian dari proses jual beli yang diperbolehkan dalam Islam. 

Selain itu MUI juga telah mengeluarkan fatwa No. 20/DSN/-MUI/IV/2001 yang memperbolehkan umat Islam untuk berinvestasi pada reksadana syariah dan memanfaatkan imbal hasilnya.

9. Bagaimana cara investasi reksadana?

Saat ini investasi reksadana bisa kamu lakukan di mana saja dan kapan saja. Kamu bisa download aplikasi tanamduit untuk memulai investasi pertamamu. Gunakan kode referal “MULAIREKSADANA” untuk mendapatkan bonus s.d. 50 ribu saat mendaftar.

10. Siapakah yang mengelola dana dari para investor?

Dana dari para investor dikelola oleh profesional, yaitu Manajer Investasi. Ketika melakukan pembelian, maka kita telah mempercayakan uang kita untuk Manajer Investasi kelola. Artinya, manajer investasi-lah yang akan melakukan transaksi jual-beli instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan deposito.

Baca juga: Apa Itu Manajer Investasi? Ini Tugas & Tips Memilihnya!

11. Apa tolok ukur investasinya?

Nilai Aktiva Bersih (NAB) merupakan tolok ukur untuk memantau kinerja dari suatu produk reksadana. NAB adalah nilai atau harga dari suatu portofolio reksadana setelah dikurangi dengan biaya operasional. Kamu bisa baca mengenai nilai aktiva bersih di sini.

12. Apakah reksadana aman?

Reksadana adalah produk investasi legal yang mendapat izin langsung dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Oleh karena itu, legalitas dari instrumen satu ini terjamin. Ada dua lembaga utama yang berperan penting dalam menjalankan mekanisme investasi reksadana, yaitu manajer investasi dan bank kustodian.

13. Apa saja risiko investasi reksadana?

Berinvestasi pada instrumen ini memiliki beberapa risiko, di antaranya:

  • Risiko penurunan nilai, yaitu naik turunnya NAB akibat adanya risiko pasar (market risk). Sebagai contoh, penurunan harga saham-saham pada produk reksadana A membuat NAB-nya turun.
  • Risiko likuiditas, berkaitan dengan pencairan atau penjualan kepemilikan reksadana. Risiko ini dapat terjadi saat manajer investasi tidak dapat menyediakan dana untuk membeli kembali unit reksadana yang investor jual.
  • Risiko wanprestasi (gagal bayar), biasanya terjadi apabila partner dari perusahaan manajer investasi seperti bank kustodian, emiten, pialang, dll. gagal memenuhi kewajibannya. Sebagai contoh produk RDPT salah satu portofolionya berisikan obligasi dari perusahaan A. Lalu, perusahaan A gagal melunasi bunga dan/atau pokok utangnya. Hal ini tentu bakal mempengaruhi kinerja dari produk RDPT tersebut.
  • Risiko ekonomi dan politik, berkaitan dengan kebijakan ekonomi dan politik di suatu negara.

    14. Adakah biaya investasi yang dikenakan pada investor?

    Ada beberapa biaya dalam investasi reksadana di antaranya: (1) biaya pembelian (subscription fee), (2) biaya penjualan (redemption fee), (3) biaya manajemen (management fee), dan biaya bank kustodian (custody fee).

    Tenang, bagi investor yang berinvestasi melalui APERD online seperti tanamduit, tidak akan dikenakan biaya pembelian dan penjualan reksadana. Nilai aktiva bersih (NAB) yang update secara berkala di aplikasi sudah termasuk biaya manajemen, kustodian, dan biaya lainnya. Jadi, apa yang tertera merupakan nilai aktual dari investasimu.

    15. Bagaimana cara memilih reksadana yang bagus?

    Pertanyaan tentang reksadana satu ini juga cukup sering pemula tanyakan. Pada dasarnya ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk memilih produk yang tepat untukmu, di antaranya:

    • Pahami profil risiko investasi, kira-kira kalau lihat nilai investasi lagi turun, bakal cemas nggak?
    • Pahami jenis reksadana dan sesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat toleransi risikomu.
    • Lihat kinerja masa lalu produk. Namun, perlu kamu ingat bahwa kinerja masa lalu tidak menjamin performanya di masa mendatang, ya.
    • Manfaatkan fitur top performance di tanamduit

    Baca juga: Wajib Tahu, 7 Cara Memilih Reksadana Terbaik Bagi Pemula

    Kesimpulan

    Bagi seorang pemula, tentu perlu menemukan jawaban atas pertanyaan tentang reksadana dan produk investasi pasar modal lain untuk meyakinkan diri dalam memulai perjalanan investasi mereka. Agar tidak terjebak dalam skema investasi bodong, kamu perlu memahami banget instrumen investasi yang mereka pilih.

    Kamu bisa mulai investasi reksadana melalui aplikasi tanamduit. Tersedia berbagai pilihan produk sesuai kebutuhan dan tujuan investasimu. Yuk, download tanamduit dan mulai berinvestasi!

    tanamduit Team

    tanamduit adalah penyedia layanan investasi reksa dana, emas, SBN, dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

    banner-download-mobile