Beranda » belajar » Portofolio Investasi: Pengertian, Jenis, dan Cara Optimalkannya

Portofolio Investasi: Pengertian, Jenis, dan Cara Optimalkannya

oleh | Jan 12, 2022

Pengertian Portofolio Investasi

Portofolio investasi adalah kumpulan aset investasi milik seorang investor, lembaga keuangan ataupun manajer investasi. Dalam hal ini, portofolio investasi meliputi aset saham, obligasi, reksa dana, uang tunai, dan berbagai instrumen investasinya yang diperdagangkan di pasar bursa. 

Saat kamu melakukan investasi, kamu dapat melihat alokasi dana investasi pada portofolio tersebut. Jadi, kamu dapat menilai atau mempertimbangkan sebuah instrumen investasi yang kamu punya melalui portofolio tersebut.

Cara Mengoptimalkan Portofolio Investasi

Dalam berinvestasi, kegiatan mengoptimalkan portofolio adalah kunci dalam mencapai tujuan investasi di masa yang akan datang. Dengan begitu, kamu dapat memperoleh return yang baik. Berikut merupakan cara mengoptimalkannya.

1. Tentukan Tujuan Investasi

Sebelum menentukan portofolio investasi, kamu perlu menentukan tujuan dan jangka waktu investasi. Jika kamu berinvestasi untuk mempersiapkan tabungan rumah, maka kamu dapat memilih investasi reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, atau reksa dana saham. 

Dalam hal ini, kamu juga perlu menyesuaikan jangka waktu investasi. Kamu dapat memilih investasi reksa dana pendapatan tetap atau campuran saat berencana membeli rumah dalam kurun waktu lima tahun. Jika kamu berencana berinvestasi dalam jangka waktu 5 tahun atau lebih, maka kamu dapat memilih investasi reksa dana saham. Setelah itu, kamu dapat memilih produk investasi yang tepat.

2. Diversifikasi Investasi

Di dunia investasi, portofolio investasi adalah aspek yang tidak dapat lepas dari diversivikasi investasi. Pada hal ini, diversifikasi menjadi strategi investor dalam mengoptimalkan imbal hasil sekaligus meminimalisir risiko investasi dengan menempatkan dana investasi ke berbagai instrumen investasi. Untuk menerapkan diversivikasi, kamu dapat mengalokasikan dana investasi ke berbagai instrumen investasi seperti reksa dana, emas, dan instrumen investasi likuid lainnya.

3. Kenali Profil Risiko

Setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda, antara lain konservatif, moderat, dan agresif. Seorang investor yang cenderung menghindari risiko yang besar merujuk pada profil risiko konservatif. Investor moderat mampu menghadapi harga aset investasi yang fluktuatif dan dapat toleransi terhadap risiko sedang. 

Sementara itu, seorang investor dengan profil risiko agresif dapat mentoleransi risiko tinggi karena memiliki tujuan memperoleh imbal hasil yang besar. Semakin besar jumlah return investasi, maka semakin besar juga risiko investasi. Jadi, kamu dapat menyesuaikan profil risiko dengan produk investasi yang akan dipilih dalam portofolio.

4. Sesuaikan Modal Investasi

Sebelum memilih produk investasi, kamu juga harus mengalokasikan dana investasi sesuai dengan kemampuan finansialmu. Dalam menempatkan modal di setiap instrumen investasi, kamu perlu berhati-hati. Kamu harus memastikan bahwa kamu dapat tetap memenuhi kebutuhan  sehari-hari di samping berinvestasi secara rutin.

5. Perhatikan Komposisi Portofolio

Agar memperoleh hasil investasi yang optimal, kamu perlu menyeimbangkan risiko investasi dengan return yang akan diperoleh. Untuk itu, kamu dapat memilih instrumen investasi dengan risiko dan imbal hasil yang beragam sehingga kerugian satu aset investasi dapat ditutup dengan keuntungan aset investasi lainnya.

Seorang investasi dapat mengatur komposisi portofolio sesuai dengan profil risiko. Bagi investor konservatif, kamu dapat membagi 50% income portofolio dan 50% growth portofolio. Investor moderat dapat menerapkan komposisi 50% value portofolio dan 50% growth portofolio. Sementara itu, investor dengan profil risiko agresif dapat menentukan 80% value portofolio dan 20% growth portofolio.

Jenis Portofolio Investasi

1. Income Portofolio

Portofolio ini memiliki risiko cenderung kecil sehingga banyak menjadi pilihan investor konservatif. Dalam hal ini, investor dapat mengoptimalkan imbal hasil dari dividen berbagai perusahaan atau penghasilan rutin dari saham daripada capital gain atau penjualan aset investasi.

2. Value Portofolio

Jenis portofolio investasi ini adalah portofolio yang berisi aset saham atau instrumen investasi yang memiliki value yang tinggi. Pada umumnya, value portofolio berisiko tinggi karena terdiri dari aset investasi yang memiliki harga fluktuatif.

3. Growth Portofolio 

Pada growth portofolio, investor fokus pada pertumbuhan aset high return. Umumnya, jenis portofolio ini menjadi pilihan para investor dengan profil risiko moderat atau agresif. Di dalam portofolio ini juga terdapat industri yang berpotensi memiliki kinerja yang baik.

Kesimpulan 

Berdasarkan penjelasan di atas, portofolio investasi adalah kumpulan aset investasi seorang investor yang berisi beragam instrumen investasi. Kamu bisa mengoptimalkan hasil investasimu dengan melakukan diversifikasi investasi pada portofoliomu. Di aplikasi tanamduit, kamu dapat mulai berinvestasi reksa dana, emas, dan SBN.

Bahkan, kamu dapat investasi mulai dari 10 ribu, lho! Kamu juga dapat memilih produk investasi yang paling sesuai dengan tujuan dan jangka waktu investasi. Yuk, download aplikasi tanamduit dan capai tujuan investasimu!

tanamduit Team
tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi penyedia beragam produk investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile