Beranda » belajar » Investasi » Contoh Portofolio Investasi: Pengertian, Jenis, dan Caranya!

Contoh Portofolio Investasi: Pengertian, Jenis, dan Caranya!

oleh | Jun 8, 2023

Sebagai investor sangat penting untuk mengenal contoh portofolio investasi. Jenis portofolio ini dapat berupa saham, reksadana, obligasi, dan emas. Setelah mengetahui hal tersebut, langkah berikutnya adalah kamu harus bisa mengelola aset tersebut agar bisa menentukan bahkan mencapai tujuan investasi. 

Lalu apa saja contoh portofolio investasi? 

Beberapa contoh portofolio investasi yang biasa dimiliki oleh investor salah satunya adalah saham. Berikut merupakan contoh-contoh lainnya:

  1. Saham
  2. Obligasi
  3. Reksadana
  4. Emas 

Apa Itu Portofolio Investasi?

Portofolio investasi adalah akumulasi aset yang dimiliki oleh investor baik secara individu, lembaga keuangan, perusahaan, dan manajer investasi. Kumpulan aset portofolio ini berupa saham, obligasi, reksa dana, bahkan uang tunai. Selain paper asset, investor juga bisa memiliki aset lain seperti properti (real estate), karya seni, perhiasan, dan lain-lain. 

Semua aset ini bisa dikelola secara perseorangan atau dari lembaga keuangan. Bahkan ada layanan konsultasi mengenai cara mengatur portofolio investasi. Layanan ini bertujuan untuk mengoptimalkan aset yang investor miliki. 

Contoh Portofolio Investasi 

Salah satu contoh portofolio seorang investor salah satunya adalah saham. Selain saham, ada jenis yang lainnya. Berikut merupakan contoh lainnya,

1. Saham

Saham adalah instrumen pasar keuangan paling populer yang paling sering digunakan oleh masyarakat. Singkatnya, saham merupakan penyertaan modal dari seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (PT)

2. Obligasi

Obligasi merupakan surat utang jangka menengah atau jangka panjang yang nantinya bisa kamu jual atau beli. Isi dari surat utang ini adalah perjanjian dari pihak penerbit yang nantinya akan membayar imbalan berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi utangnya d akhir waktu yang sudah ditetapkan kepada pihak pembeli. 

3. Reksadana

Reksadana adalah sebuah wadah untuk mengumpulkan dana kolektif dari para investor untuk berinvestasi bersama pada produk investasi pasar modal seperti surat berharga, obligasi, dan saham dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Jadi singkatnya, dalam reksadana terdapat berbagai macam jenis produk investasi yang terkandung di dalamnya. 

Baca Juga: Apa Itu Reksadana: Pengertian, Jenis, Keuntungan dan Risikonya 

4. Emas

Emas adalah logam mulia bersifat lunak dan sangat mudah ditempa dan biasanya bisa kamu jadikan bahan perhiasaan atau harta benda lainnya. Selain itu, emas merupakan instrumen investasi yang populer dan sudah terpercaya dari masa ke masa. 

Cara Mengatur Portofolio Investasi

Salah satu cara paling mudah untuk mengatur portofolio adalah dengan menentukan tujuan investasi. Selain tujuan investasi kamu juga bisa melakukan diversifikasi dan pengenalan profil risiko. 

1. Menentukan Tujuan Investasi 

Kamu harus menetapkan jangka waktu investasi agar bisa mencapai target yang kamu inginkan. Contoh tujuan investasi ini bisa berupa hal-hal sederhana seperti membeli hp baru atau hanya sekadar liburan. Untuk tujuan jangka pendek kamu bisa menggunakan produk reksadana pasar uang. 

Sementara itu, untuk hal-hal lain seperti membeli rumah, mobil, dan barang-barang lainnya yang sifatnya jangka panjang kamu bisa menggunakan reksadana saham atau indeks. 

2. Diversifikasi 

Ketika berbicara mengenai portofolio, diversifikasi merupakan cara yang tidak bisa kita hindari. Tujuan dari diversifikasi adalah untuk meminimalisir risiko yang cukup besar. Dengan cara ini, potensi kerugianmu akan semakin kecil. Diversifikasi adalah cara investor untuk mengalokasikan dana investasi ke beberapa jenis instrumen sekaligus. 

Baca Juga: Apa Itu Diversifikasi Investasi? Ini Dia 5 Cara Melakukannya! 

3. Mengenali Profil Risiko

Setiap investor mempunyai profil risikonya masing-masing. Ada investor dengan risiko konservatif, moderat, dan agresif. Investor dengan profil risiko konservatif akan mengambil langkah yang lebih aman, sedangkan investor agresif akan mengambil risiko yang cukup tinggi. Sementara itu, profil risiko moderat merupakan jenis investor yang akan mengambil risiko menengah. 

Kesimpulan

Portofolio investasi merupakan kumpulan alokasi aset seorang investor. Beberapa alokasi tersebut bisa di saham, obligasi, dan reksadana. Nah, untuk produk reksadana ternyata juga bisa kita atur portofolio investasinya lho! Seperti misalnya untuk jangka pendek kamu cocok untuk menggunakan reksadana pasar uang, sedangkan untuk jangka menengah produk yang cocok adalah reksadana pendapatan tetap. Sementara itu, untuk jangka panjang kamu cocok menggunakan reksadana saham

Jadi gimana? Sudah paham mengenai portofolio investasi? Yuk download tanamduit sekarang juga!

tanamduit Team

tanamduit adalah platform digital untuk berinvestasi berbagai produk reksa dana, SBN, emas, dan asuransi yang sudah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile