Beranda » belajar » Investasi » Apa Itu Instrumen Pasar Modal? Ketahui Contoh dan Fungsinya!

Apa Itu Instrumen Pasar Modal? Ketahui Contoh dan Fungsinya!

oleh | Jan 9, 2023

Pasar modal adalah sarana bertemunya investor dengan perusahaan atau pemerintah. Di Indonesia, pasar modalnya disebut Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa Efek menjadi tempat aktivitas jual beli efek seperti saham, obligasi, dan surat berharga lainnya. Secara umum, instrumen pasar modal adalah seluruh surat berharga yang diperdagangkan di bursa. Yuk, kita kupas tuntas mengenai instrumen pasar modal melalui artikel berikut!

Contoh Instrumen Pasar Modal

Di bursa efek, terdapat berbagai produk investasi dengan tingkat risiko dan keuntungan yang berbeda. Oleh karena itu, kamu perlu memahami satu per satu agar bisa memilih produk yang tepat sesuai profil risikomu. Mari kita bahas satu per satu.

1. Saham

Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Instrumen satu ini merupakan investasi jangka panjang yang memberikan imbal hasil tinggi, tetapi risikonya juga tinggi. Berinvestasi pada saham berarti menanamkan sejumlah modal yang kemudian memberikan kamu bagian kepemilikan perusahaan. Kamu dapat membeli saham suatu perusahaan di BEI dalam bentuk lot. 1 lot berisi 100 lembar saham. Setiap emiten punya harga saham berbeda.

2. Obligasi

Obligasi adalah surat perjanjian utang antara penerbit (perusahaan atau pemerintah) dengan investor. Dalam surat utang, perusahaan akan memberikan investor keuntungan berupa bunga atau kupon. Kupon obligasi dapat dibayarkan setiap bulan atau dalam periode tertentu sampai tenor pinjaman berakhir, tergantung perjanjian di awal.

Baik pemerintah maupun perusahaan dapat menerbitkan obligasi. SBN adalah obligasi terbitan pemerintah untuk masyarakat ritel dan dapat kamu beli mulai dari Rp1 juta. Ketahui lebih lanjut mengenai SBN ritel pada artikel berikut: Ketahui Pengertian dan Jenis SBN (Surat Berharga Negara)

3. Reksadana

Reksadana adalah salah satu instrumen yang merupakan wadah bersama bagi investor untuk berinvestasi pada produk investasi seperti deposito, surat berharga (obligasi), dan saham. Kumpulan dana tersebut akan manajer investasi alokasikan ke berbagai instrumen pasar modal tersebut oleh manajer investasi. Ada beberapa jenis reksadana yang dapat kita kategorikan berdasarkan alokasi portofolio produknya.

1. RDPU (reksadana pasar uang), yaitu reksadana yang dana kelolaannya 100% dialokasikan pada produk pasar uang seperti deposito dan surat berharga jangka pendek (jatuh tempo <1 tahun), cocok untuk investasi jangka pendek (<1 tahun s.d. 2 tahun);

2. RDPT (reksadana pendapatan tetap), portofolio investasinya berisi min. 80% produk obligasi, cocok untuk investasi jangka menengah (2–5 tahun);

3. RDC (reksadana campuran), berisi 1–79% obligasi atau saham dan 0–20% pada deposito bank, cocok untuk investasi jangka menengah (2–5 tahun);

4. RDS (reksadana saham), portofolionya berisi min. 80% pada saham, cocok untuk investasi jangka panjang (>5 tahun)

Reksadana adalah pilihan tepat untuk kamu yang masih pemula dan nggak mau pusing menganalisis secara mendalam produknya satu per satu.

Baca juga: Apa Itu Reksadana? Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya

4. Exchange Traded Fund (ETF)

ETF adalah produk investasi yang menyatukan konsep reksadana dan saham dalam satu produk. Cara kerjanya mirip dengan reksadana, karena pengumpulan dana investor lakukan secara kolektif. Namun, produk ini dapat kita perjualbelikan secara realtime di bursa seperti saham.

5. Derivatif

Derivatif adalah turunan dari efek pertama. Ada tiga jenis derivatif, di antaranya opsi, right, dan warrant.

  • Opsi, yaitu jenis derivatif keluaran suatu pihak atau lembaga untuk memberi hak kepada pihak tertentu untuk menjual atau membeli saham pada harga yang pihak penerbit tentukan sebelumnya.
  • Right, merupakan hak pemegang saham baru yang emiten keluarkan, setelah terlebih dahulu perusahaan tawarkan kepada pemegang saham lama. Jadi, harga penawaran lebih murah dari harga bursa.
  • Warrant, yaitu surat berharga yang perusahaan keluarkan dengan memberikan hak kepada investor untuk membeli saham perusahaannya dengan harga, jumlah, dan masa berlaku tertentu.

Fungsi Pasar Modal

Ada dua fungsi utama dari bursa efek, di antaranya:

  • Fungsi Keuangan

    Kalau kita tinjau dari sisi keuangan keberadaan produk di pasar modal memberikan kesempatan luas bagi investor di bursa untuk menjual dan membeli efek. Selain itu, investor akan mendapatkan imbal hasil (return) sesuai dengan karakteristik instrumen yang pilihan. Sementara itu, perusahaan mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya.

  • Fungsi Ekonomi

    Bagi para investor, rutin berinvestasi pada produk di bursa efek dapat meningkatkan pendapatan berupa passive income di masa mendatang. Di sisi lain, aktifnya transaksi jual beli di bursa dapat menjadi indikator penggerak perekonomian negara juga, lho.

Kesimpulan

Instrumen pasar modal adalah berbagai produk investasi yang dapat kita perjualbelikan di bursa efek. Terdapat berbagai jenis instrumen yang harus kamu ketahui, yaitu saham, reksadana, surat utang (obligasi), ETF, dan derivatif. Setiap produk memiliki tingkat imbal hasil dan risikonya masing-masing.

Buat kamu yang masih pemula dan ingin terjun berinvestasi pada produk pasar modal, kamu bisa mulai investasi pertamamu di reksadana. Jadi, kamu tidak perlu repot menganalisis produknya secara mendalam satu per satu, karena sudah ada manajer investasi yang melakukannya untukmu.

Kamu bisa mulai investasi reksadana melalui aplikasi tanamduit. Yuk, download tanamduit dan mulai investasi sekarang! 

tanamduit Team

tanamduit adalah penyedia layanan investasi reksa dana, emas, SBN, dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile