Underlying asset adalah aset pendasar atau aset yang bernilai ekonomis sebagai objek atau dasar penerbitan instrumen investasi. Aset pendasar ini juga menjadi dasar harga instrumen derivatif.
Nah, derivatif adalah sebuah kontrak atau perjanjian yang bertujuan untuk membeli atau menjual aset tertentu. Nilai derivatif menjadi produk investasi turunan dari produk-produk keuangan yang menjadi acuan pokok. Perjanjian tersebut berisi pertukaran aset atau suatu nilai tertentu sebagai pedoman aset yang menjadi acuan pokok.
Adanya aset pendasar ini berfungsi sebagai dasar jaminan bahwa penerbitan instrumen investasi memiliki nilai yang sama dengan aset yang tersedia. Selain itu, onjek mendasar ini juga berfungsi untuk meningkatkan keamanan investasi.
Syarat underlying asset adalah memiliki nilai ekonomi dengan aliran kas yang jelas, sesuai prinsip syariah, dan mulai dari proses produksi hingga penyediaan produknya halal.
Baca juga: Apa Itu Derivatif? Ini Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya
Contoh Underlying Asset
Aset pendasar menjadi pedoman transaksi di masa yang akan datang. Untuk mengelola risiko investasi, Manajer Investasi dan lembaga keuangan menggunakan kontrak aset pendasar. Berikut adalah beberapa contohnya dalam lingkup investasi yang bisa kamu pelajari.
1. Underlying Asset dalam Sukuk
Berdasarkan syariah Islam, kegiatan investasi harus berupa sektor riil, ada hal dan aset nyata. Sukuk berupa sertifikat bukti kepemilikan atau bukti pembelian. Adanya objek pendasar ini menjadi acuan transaksi investasi nyata, tidak hanya transaksi uang antar uang yang cenderung bisa merujuk ke arah perjudian.
Di dalam sukuk juga terdapat aset berwujud seperti tanah, nilai manfaat properti, proyek pembangunan berbasis syariah hingga jasa ibadah haji.
Baca juga: Kenali Jenis-Jenis Sukuk, Karakteristik, dan Keuntungannya
2. Underlying Asset dalam Saham
Aset pendasar juga terdapat pada instrumen derivatif seperti opsi saham (stock option). Opsi saham adalah hak pemegang saham untuk membeli dan menjual aset pada harga tertentu (contract price). Adanya aset dasar ini bertujuan untuk melindungi nilai dari suatu aset agar di masa depan nilai jualnya tidak terlalu rendah atau tinggi.
3. Underlying Asset dalam Kripto
Di lingkup kripto, NFT berdasarkan hak karya seni. Nah, NFT memiliki sertifikat digital yang mewakili objek seperti karya seni, musik hingga game. Sertifikat digital NFT tersebut menjadi objek pendasar. Apalagi, kode digital NFT tidak dapat dipalsukan karena kodenya terenkripsi.
4. Underlying Asset dalam Reksadana
Dalam instrumen reksadana, Manajer Investasi mengelola dana nasabah berdasarkan prospektus ke berbagai instrumen obligasi, saham, dan instrumen lainnya. Perincian objek mendasar dalam reksadana terdapat pada prospektusnya. Dalam hal ini, Manajer Investasi suatu produk memiliki batasan penempatan dana investasi.
Misalnya, reksadana pasar uang A mengalokasikan 5-80% ke pasar uang, saham 5-25%, dan instrumen efek lainnya 5-75%. Setelah mengenali underlying asset instrumen reksadana, kamu bisa mengenali besar risiko dan potensi keuntungan di masa yang akan datang.
Baca juga: Tutorial Lengkap: Cara Investasi Reksadana Untuk Pemula
Kesimpulan
Underlying asset adalah aset yang bernilai ekonomis sebagai objek atau dasar penerbitan instrumen investasi. Contohnya terdapat pada instrumen saham, sukuk, kripto, dan reksadana. Adanya aset pendasar ini bertujuan untuk melindungi nilai suatu aset agar memiliki nilai atau harga yang sama di masa depan.
Sekarang, kamu bisa mulai investasi reksadana, emas, dan Surat Berharga Negara (SBN) di aplikasi tanamduit. Apalagi, kamu bisa pilih produk reksadana syariah dan SBN syariah seri Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST) selama masa penawaran berlangsung.
Tenang saja, tanamduit adalah aplikasi penyedia layanan investasi yang sudah berizin dan berada di bawah pengawasan OJK. Tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi tanamduit sekarang!
