Beranda » belajar » Inspirasi » Apa Itu Opportunity Cost? Ini Contoh, Cara Hitung & Manfaatnya

Apa Itu Opportunity Cost? Ini Contoh, Cara Hitung & Manfaatnya

oleh | Mei 3, 2024

Opportunity cost adalah biaya peluang atau biaya yang muncul akibat hilangnya kesempatan dari pemenuhan suatu kebutuhan lain. 

Apa saja contoh biaya peluang? Kamu punya uang Rp100 ribu, lalu berhadapan pada pilihan untuk membeli baju atau totebag.

Setelah menimbang-nimbang, pilihan jatuh pada totebag, karena tasmu sudah rusak. Dengan memilih beli totebag, artinya kamu kehilangan kesempatan untuk membeli baju baru.

Apa yang Dimaksud Dengan Opportunity Cost?

Menurut Robert B. Ekelund, seorang ekonom asal Amerika Serikat, opportunity cost adalah biaya penggunaan sumber daya ekonomi dengan tujuan tertentu atau biaya peluang.

Pengukurannya berdasarkan keuntungan yang tidak jadi kita dapatkan karena tidak memilih alternatif tersebut. Dengan kata lain, alternatif yang dikorbankan ketika menetapkan pilihan adalah biaya peluang.

Selain itu, biaya ini berfungsi sebagai tolok ukur dari biaya ekonomi yang harus perusahaan keluarkan ketika memproduksi suatu produk tertentu dengan mengorbankan alternatif lainnya.

Semisal suatu perusahaan otomotif lebih berfokus untuk memproduksi mobil listrik, maka akan lebih sedikit produksinya pada mobil berbahan bakar bensin.

Opportunity cost muncul atas pilihan-pilihan yang individu, perusahaan, dan masyarakat lakukan atas kelangkaan yang mereka hadapi.

Sumber daya ekonomi yang tersedia sangatlah terbatas, sehingga memaksa manusia untuk menentukan pilihan dalam hidupnya.

Ciri-ciri Opportunity Cost (Biaya Peluang)

Ada beberapa karakteristik dari biaya peluang yang wajib kamu ketahui setelah memahami apa itu opportunity cost

1. Biaya Peluang Tidak Selalu Berkaitan Dengan Uang

Opportunity cost tidak selalu berkaitan dengan uang. Ada faktor lainnya yang dapat mempengaruhinya seperti kebahagiaan, waktu, keuntungan di masa depan, dan sebagainya.

2. Pengambilan Keputusan Bergantung Pada Tujuan & Situasi

Setiap individu punya kebutuhan dan keinginannya masing-masing. Mungkin saja pilihan satu tepat untuk si A, tetapi tidak bagi si B. Semua keputusan ini kembali pada tujuan dan situasi tertentu dari seseorang.

Misalnya si A merasa lapar karena belum makan dari pagi, sehingga dia memilih untuk membeli nasi goreng daripada kopi.

Berbeda halnya dengan si B yang sedang ngantuk dan lebih memilih kopi. Pilihan keduanya berbeda, karena tujuan dan situasinya yang mereka alami juga berbeda.

Baca juga: Perbedaan Revenue dan Income, Ini Pengertian dan Cara Hitungnya

3. Opportunity Cost Dihitung dari Nilai Terbaik yang Dikorbankan

Ciri biaya peluang selanjutnya adalah melihat dari nilai terbaik yang seseorang korbankan, jika ada lebih dari dua pilihan.

Semakin sedikit nilai yang harus dikorbankan, artinya makin baik pilihan tersebut, artinya keuntungan yang kamu peroleh atas pilihan tersebut jugaa lebih banyak.

Manfaat Menghitung Biaya Peluang

Ada beberapa manfaat yang dapat kamu rasakan dengan menghitung opportunity cost di antaranya:

1. Membuka Kesempatan Usaha & Meminimalkan Risiko

Dengan memanfaatkan biaya peluang, kamu jadi punya bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang rasanya cocok dan tidak membawa risiko besar ketika terjadi sesuatu tak terduga.

Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pilihan yang kita ambil pasti punya keuntungan dan risiko tersendiri, tetapi keberadaan biaya peluang bisa meminimalisir hal tersebut.

2. Membantu Perhitungan Modal

Menghitung opportunity cost dapat membantu kamu memprediksi berapa kisaran modal yang harus pemilik usaha miliki sebelum membangun bisnis sesuai rencana.

3. Memudahkan Kita Dalam Menentukan Prioritas

Salah satu manfaat utama menghitung biaya peluang adalah memudahkan kita untuk menentukan mana saja hal-hal yang perlu kamu prioritaskan terlebih dahulu.

Dalam hal bisnis, perhitungan biaya ini membantu kita menjalankan bisnis yang paling ekonomis dan berpotensi mendatangkan banyak keuntungan terlebih dahulu.

4. Menghemat Pengeluaran

Memilih opsi yang tepat dengan memperhitungkan opportunity cost dapat menghemat pengeluaran, karena kita bisa memilih mana yang penting dan kurang penting.

Terlebih lagi, motif ekonomi kamu adalah untuk meminimalisir pengeluaran.

Cara Menghitung Opportunity Cost

Rumus dari opportunity cost adalah dengan menghitung selisih dari nilai peluang yang terpilih dan tidak sebagai berikut:

rumus-menghitung-opportunity-cost-adalah

Meskipun begitu, rumus di atas hanya berlaku jika pilihan yang tersedia dapat kita hitung dengan nominal.

Kalau pilihan yang tersedia tidak dalam bentuk nominal, maka penerapan rumus di atas secara kualitatif adalah sebagai berikut:

“Jika Foregone Option (FO) lebih bernilai daripada Choosen Option (CO), baik dalam jangka pendek maupun panjang, artinya keputusanmu kurang tepat.

Sebaliknya, kalau CO lebih bernilai daripada FO, artinya keputusan yang kamu ambil sudah tepat.”

Contoh Biaya Peluang

Apa saja contoh biaya peluang? Kenali contohnya melalui ilustrasi secara kualitatif maupun kuantitatif.

1. Biaya Peluang Kuantitatif

Contoh biaya peluang yang sifatnya kuantitatif adalah ketika kita memilih aset investasi.

Sebagai contoh, kamu punya uang Rp500 juta, lalu berhadapan pada pilihan untuk berinvestasi pada tanah dan Surat Berharga Negara (SBN) seri ORI022.

Dengan 500 juta, kamu bisa mendapatkan sebidang tanah dengan luas 60m persegi atau membeli ORI022.

Kita asumsikan kenaikan harga tanah per tahunnya sekitar 3% dan imbal hasil ORI022 sebesar 5,95% per tahun.

Kenaikan harga tanah 3 tahun lagi

[(3% x Rp500.000.000,-) x 3 tahun

= Rp45.000.000,- atau Rp15.000.000,- per tahun.

Kupon/Imbal Hasil ORI022 selama 3 tahun setelah pajak

[5,36% x Rp500.000.000,-) x 3 tahun

= Rp80.325.000,- atau Rp26.775.000,- per tahun.

Berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif tersebut, dalam tiga tahun, investasi SBN lebih menguntungkan dari investasi tanah sehingga pilihan paling rasional adalah berinvestasi pada SBN seri ORI022.

Baca juga: Jadwal SBN – Surat Berharga Negara 

2. Biaya Peluang Kualitatif

Salah satu ciri dari opportunity cost adalah tidak selalu berkaitan dengan uang. Contoh yang paling sering kita temui di kehidupan sehari-hari adalah preferensi pembelian barang.

Misalnya, kamu dihadapkan pada pilihan susu untuk buah hati. 

Susu A dengan kandungan 50 mg gula tiap sdm harganya Rp60 ribu, sementara produk B kandungan gula per sdmnya 20 mg dengan harga Rp100 ribu.

Kamu akan memilih opsi produk B, ketika pertimbangan utamamu adalah kesehatan gigi anak. Di sisi lain, produk A juga bisa dipilih, jika motif atas pilihan tersebut adalah untuk berhemat.

Kesimpulan

Opportunity cost adalah adalah biaya yang tercipta akibat hilangnya kesempatan dari pemenuhan kebutuhan lainnya.

Dengan menghitung biaya peluang, kita akan lebih mudah dalam menentukan prioritas dan meminimalisir risiko atas pilihan tersebut di masa mendatang.

Contoh paling konkret dan cukup sering kita temui adalah menentukan instrumen investasi mana yang cocok.

Nah, dalam menentukan pilihan tersebut, pasti ada berbagai indikator seperti tingkat imbal hasil, risiko investasinya, dan minimum investasi yang patut jadi pertimbangan.

Investasi di tanamduit, Aja!

Kamu bisa investasi reksadana, emas, dan SBN (Surat Berharga Negara) dengan modal terjangkau. tanamduit sudah berizin dan diawasi oleh OJK sehingga terjamin keamanan transaksinya.

Bagi pengguna baru aplikasi tanamduit, kamu bisa pakai kode referral: MULAITANAMDUIT saat melakukan pendaftaran dan dapatkan bonus reksadana s.d. Rp50 ribu. Yuk, download aplikasi tanamduit sekarang!

tanamduit Team

tanamduit adalah penyedia layanan investasi reksa dana, emas, SBN, dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile