Beranda » belajar » Inspirasi » Pengertian, Penyebab, Cara Menghitung, dan Rumus Laju Inflasi

Pengertian, Penyebab, Cara Menghitung, dan Rumus Laju Inflasi

oleh | Mei 25, 2023

Laju inflasi adalah persentase kenaikan harga barang dan jasa dalam periode tertentu. Tingkat persentase tersebut menjadi acuan pemerintah maupun perusahaan dalam mengambil keputusan dan kebijakan ekonomi.

Adanya persentase tersebut juga berfungsi sebagai penunjuk seberapa cepat kenaikan harga dalam periode tertentu.  

Biasanya, BPS (Badan Pusat Statistik) melakukan perhitungan dari IHK (Indeks Harga Konsumen). Nah, IHK tersebut berasal dari survei harga barang dan jasa yang masyarakat konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. 

Dalam melakukan survei produk yang masuk ke dalam kategori IHK, BPS melakukan SBH (Survei Biaya Hidup) yang berlangsung di 82 kota di Indonesia. Hal ini karena daya beli masyarakat sangat menentukan tingkat inflasi di tengah masyarakat.

Jika persentasenya tinggi, maka pemerintah harus menetapkan kebijakan untuk menjaga nilai mata uang.

Baca juga: Apa Itu Inflasi? Ini Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Contohnya

Penyebab Laju Inflasi

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya kenaikan harga barang dan jasa dalam periode tertentu. Berikut adalah penjelasan selengkapnya yang perlu kamu ketahui.

1. Biaya Produksi Meningkat

Peningkatan biaya bahan baku produksi secara terus menerus dalam waktu yang lama bisa mendorong terjadinya inflasi. Apalagi kalau situasi ini terjadi di tengah negara berkembang yang mengandalkan bahan baku produksi impor.

2. Kenaikan Jumlah Uang yang Beredar

Saat jumlah uang yang beredar di masyarakat meningkat, harga barang dan jasa pun bisa mengalami kenaikan. Jika situasi ekonomi ini berlangsung dalam waktu yang lama, maka negara tersebut bisa mengalami inflasi.

3. Tingkat Permintaan Melonjak

Adanya tingkat permintaan terhadap suatu barang melonjak tinggi sementara ketersediaan barangnya terbatas, harga barang tersebut akan naik. Saat ketersediaan barang tidak bisa memenuhi permintaan, muncul kelangkaan dan harga barang pun melonjak tinggi.

Baca juga: Apa Saja Dampak Inflasi? Ini Caranya Agar Terhindar dari Inflasi

Cara Menghitung Laju Inflasi

Sebelum mulai melakukan perhitungan, kamu harus mengenali indikator perhitungannya sebagai berikut.

  • Indeks harga Konsumen (IHK) : menunjukkan rata-rata harga kebutuhan konsumen berdasarkan survei biaya hidup.
  • Indeks Harga Produsen : menunjukkan rata-rata harga bahan baku produksi.
  • Indeks Harga Komoditas : menunjukkan harga komoditas tertentu.
  • Indeks Biaya Hidup : mengenali rata-rata biaya hidup masyarakat.

Setelah mengetahui indikator di tas, kamu bisa menghitung dengan selisih IHK sekarang dan IHK sebelumnya dengan rumus di bawah ini.

Rumus Laju Inflasi

Laju inflasi = [IHK2 – IHK1] : IHK1 x 100

Ket:

IHK1 = Indeks Harga Konsumen di sekarang

IHK2 = IHK sekarang dikurangi IHK sebelumnya

Setelah menghitung dengan rumus tersebut, kamu bisa mengetahui besaran inflasi yang terjadi dalam beberapa periode terakhir.

Contohnya, IHK Januari 2020 sebesar 145,20 dan IHK Januari 2021 sebesar 160,50. Berdasarkan rumus di atas, laju inflasi selama satu tahun (2020-2021) mencapai 10,5%. Berikut perhitungannya.

(160,50 – 145,20) : 145,20 x 100 = 10,5%

Kesimpulan

Laju inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga dalam periode tertentu. Umumnya, BPS (Badan Pusat Statistik) akan menghitung persentase tersebut dengan perhitungan IHK (Indeks Harga Konsumen). 

Sebagai anggota masyarakat, kamu juga harus siap menghadapi situasi ekonomi yang tidak stabil di masa yang akan datang. Salah satu cara menghadapinya adalah berinvestasi di instrumen aset yang tepat.

Dengan begitu, kamu tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil dan aset kekayaannya tetap terjaga nilainya. 

Nah, kamu bisa pilih reksadana untuk investasi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Namun, kamu juga bisa menjaga aset kekayaanmu dengan berinvestasi emas yang nilainya optimal dalam jangka panjang.

Jika kamu ingin investasi yang aman dengan keuntungan lebih tinggi daripada deposito, maka kamu bisa pilih instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang 100% dijamin oleh pemerintah.

Tenang aja, kamu bisa investasi reksadana, emas, dan SBN di aplikasi tanamduit. Aplikasi tanamduit adalah sebuah aplikasi penyedia layanan investasi emas, reksadana, dan Surat Berharga Negara (SBN) yang sudah berizin dan berada di bawah pengawasan OJK. 

Jadi, kamu bisa berinvestasi dengan aman dan praktis dalam satu aplikasi, deh. Yuk, siapkan diri menghadapi situasi ekonomi yang tidak stabil dengan mulai investasi dan download aplikasi tanamduit sekarang!

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi penyedia beragam produk investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile