Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 17 Februari 2025

tanamduit Breakfast News: 17 Februari 2025

oleh | Feb 17, 2025

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

Ringkasan Market Update:

  • IHSG Rebound, Saham Telkom dan Bank Mandiri Jadi Pendorong Utama.
  • Minat Lelang SRBI Menipis, Bunga Diskonto Terendah Sejak 2023.
  • Rupiah Menguat ke Rp16.252 Karena Ekspektasi Penundaan Tarif Global oleh Trump.
  • Indeks Dolar dan Yield Obligasi US Treasury Melemah, Penjualan Ritel AS Jatuh, Memicu Kekhawatiran Ekonomi.
  • Harga Emas Turun di Bawah USD 2.900 per Ons Karena Persepsi yang Bercampur (Mixed) Antara Meredanya Perang di Eropa Timur dan Ketidakpastian Perang Dagang.
SBN ORI027, Sumber Passive Income Terbaik!
  • SBN ORI027 sudah bisa dibeli di tanamduit. Imbal hasil 6,65%/tahun untuk tenor 3 tahun (ORI027-T3) dan 6,75%/tahun untuk tenor 6 tahun ( (ORI027-T6). Imbal hasil ORI027 tertinggi sejak tahun 2020!
  • Kupon ORI027 dibayar setiap bulan di tanggal 15, modal dikembalikan saat jatuh tempo.
  • Masa penawaran ORI027: 27 Januari 2025–20 Februari 2025.

Investasi ORI027 di tanamduit, bonus jutaan rupiah!

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per tanggal 14 Februari 2025.

data-market-update-17-februari-2025

IHSG Rebound, Saham Telkom dan Bank Mandiri Jadi Pendorong Utama

Jumat (14/2/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dengan kenaikan 0,38% atau 24,89 poin, ditutup di level 6.638,45.

Meskipun sebelumnya mengalami tekanan, IHSG terdorong oleh penguatan saham-saham besar, khususnya Telkom Indonesia (TLKM) yang naik 4,55% dan Bank Mandiri (BMRI) yang turut memberikan kontribusi signifikan.

Total volume transaksi mencapai Rp14,86 triliun. Namun, investor asing masih melakukan transaksi jual bersih (net sell) senilai Rp585 miliar. Hal ini menjadikan transaksi net sell sejak awal tahun 2025 mencapai nilai Rp10,5 triliun.

Saham sektor properti, transportasi, dan perindustrian juga menguat, menjadikan mereka sebagai pendorong utama pertumbuhan IHSG di hari itu.

Dari 10 saham teratas yang mendukung kinerja IHSG, saham Bumi Resources Minerals (BRMS), Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), dan Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatatkan kenaikan yang baik, dengan BRMS menguat hingga 5,21 poin.

Sentimen positif di pasar ini juga dipengaruhi oleh harapan akan stabilitas ekonomi, meskipun ada kekhawatiran terhadap inflasi di AS.

Para investor tampaknya kembali optimis kembali setelah melihat potensi perbaikan di pasar saham, yang memberikan harapan bagi pertumbuhan ekonomi domestik ke depan.

Mendorong minat kembali ke saham-saham unggulan, IHSG menunjukkan bahwa pasar Indonesia masih memiliki ketahanan meskipun terdapat tantangan global. (CNBC Indonesia, Bloomberg Technoz, Bisnis)

Minat Lelang SRBI Menipis, Bunga Diskonto Terendah Sejak 2023

Minat terhadap Lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) terus menurun. Penawaran SRBI hanya mencapai Rp41,28 triliun, turun dari Rp49,87 triliun pada pekan sebelumnya, menjadi penawaran terendah sepanjang tahun 2025.

Bunga diskonto untuk tenor 12 bulan juga turun ke level 6,46%, terendah sejak Oktober 2023. Hal ini mencerminkan semakin sedikitnya minat dari investor di pasar perdana, seiring aliran modal asing yang juga berkurang.

Sementara itu, meski penawaran SRBI menyusut, Bank Indonesia tetap meningkatkan penjualan dalam lelang terbaru menjadi Rp15 triliun, dari Rp5 triliun sebelumnya. Ini menunjukkan ada harapan akan penurunan lebih lanjut pada suku bunga acuan.

Meskipun konsensus pasar saat ini memperkirakan bahwa BI akan menahan suku bunga di 5,75%, keputusan tak terduga sebelumnya untuk memangkas bunga acuan menunjukkan bahwa pandangan ke depan masih rentan terhadap perubahan.

Di sisi lain, pasar surat utang negara (SUN) menunjukkan perbaikan dengan penurunan imbal hasil yang signifikan. Dengan kata lain, harga SUN naik, mengikuti tren suku bunga global.

Yield SUN untuk tenor 2 dan 5 tahun turun masing-masing hingga 44,3 basis poin (0,443%) dan 53,1 basis poin (0,0531%) dalam sebulan terakhir.

Meskipun terjadi penjualan bersih kecil dari investor asing di bulan Februari, secara keseluruhan, arus modal asing menuju pasar surat utang terlihat positif. Hal ini memberikan sinyal optimis bagi stabilitas pasar di masa mendatang. (Bloomberg Technoz)

Rupiah Menguat ke Rp16.252 Karena Ekspektasi Penundaan Tarif Global oleh Trump

Jumat (14/2/2025), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat dengan kenaikan 109 poin atau 0,67% menjadi Rp16.252 per dolar AS.

Penguatan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang lainnya di Asia, sementara indeks dolar AS mengalami pelemahan. Yen Jepang dan dolar Hong Kong juga mencatatkan penguatan, menunjukkan tren positif bagi mata uang regional.

Penguatan rupiah didorong oleh ekspektasi penundaan tarif global yang diumumkan Presiden AS, Donald Trump, hingga April 2025, sehingga mengurangi kekhawatiran tentang perang dagang.

Selain itu, isu berhentinya konflik antara Rusia dan Ukraina setelah rencana pertemuan antara Trump dan Putin juga memberikan harapan positif. Faktor eksternal ini membuat rupiah berpotensi menguat lebih lanjut. (Bisnis)

Indeks Dolar dan Yield Obligasi US Treasury Melemah, Penjualan Ritel AS Jatuh, Memicu Kekhawatiran Ekonomi

Jumat (14/2/2025), indeks Dolar AS (US Dollar Index/DXY) turun sekitar 0,5% ke level 106,6. Penurunan ini terjadi setelah laporan penjualan ritel menunjukkan pelemahan 0,9% bulan lalu, jauh lebih lemah dibanding perkiraan.

Indeks dolar AS turun lebih besar dibandingkan ekspektasi penurunan sebesar 0,1%. Cuaca buruk dan kebakaran hutan di Los Angeles dianggap sebagai penyebab berkurangnya belanja konsumen, yang berimbas pada penurunan dalam indikator ekonomi lainnya, seperti penjualan kontrol yang digunakan untuk menghitung PDB, yang juga turun 0,8%.

Sementara itu, imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun juga turun di bawah 4,5% setelah data penjualan ritel yang mengecewakan menjadi faktor penurunan.

Penurunan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve tidak dapat segera menyesuaikan dan melakukan pemotongan suku bunga seperti harapan investor, mengingat inflasi sudah berada pada level tinggi.

Terlebih, data penjualan ritel ini menjadi yang terburuk dalam satu tahun, mengindikasikan bahwa konsumen mungkin tidak sekuat yang diperkirakan sebelumnya.

Dalam perkembangan perdagangan, Presiden Trump menandatangani arahan yang akan mengusulkan tarif baru, yang dapat memicu ketidakpastian di pasar.

Proses untuk menentukan tarif ini mungkin memakan waktu, dan investor masih berharap bahwa negosiasi akan menghindari penetapan bea masuk yang lebih besar.

Ketidakpastian pasar dan meningkatnya permintaan untuk obligasi Treasury menunjukkan preferensi investor untuk aset yang lebih aman di saat-saat sulit ini. (Trading Economics)

Harga Emas Turun Karena Persepsi yang Bercampur (Mixed) Antara Meredanya Perang di Eropa Timur dan Ketidakpastian Perang Dagang

Jumat (14/2/2025), harga emas jatuh di bawah USD2.900 per ons setelah cetak rekor tertinggi sebesar USD2.940 di awal sesi.

Penurunan ini terjadi karena pasar mulai menilai permintaan global untuk aset aman dan mengamati prospek kebijakan moneter Federal Reserve.

Pernyataan Presiden AS, Donald Trump, tentang mediasi dalam negosiasi gencatan senjata dengan Rusia meningkatkan harapan bahwa konflik di Ukraina dapat berakhir, yang dapat mendorong investor untuk beralih ke aset berisiko di Eropa.

Meskipun begitu, harga emas masih mendapat dukungan dari ketidakpastian terkait perang dagang, dengan Trump memerintahkan Departemen Perdagangan untuk meningkatkan tarif sebagai respons terhadap hambatan perdagangan.

Namun, ekspektasi terkait penurunan suku bunga oleh Fed meningkat setelah penjualan ritel di bulan Januari mengalami kontraksi lebih dalam dari perkiraan.

Semua faktor ini menciptakan persepsi campuran di pasar, yang memengaruhi harga emas. (Trading Economics)

Ulasan

  • Data terakhir ekonomi AS yang menunjukkan masih tingginya inflasi dan melemahnya penjualan ritel memberikan sinyal yang mixed mengenai arah suku bunga. Tingginya inflasi membuat suku bunga USD akan tetap tinggi. Namun, melemahnya penjualan ritel yang menggambarkan turunnya daya beli masyarakat memberi sinyal bahwa US Fed perlu menurunkan suku bunga untuk menaikkan daya beli.
  • Kebijakan terkait kenaikan tarif oleh Trump tetap membuat ekonomi global menjadi sulit diprediksi, meski kebijakan tersebut ditunda dengan target akan dimulai 1 April 2025.
  • Ketidakpastian ekonomi global akan membuat volatilitas di yield obligasi US Treasury. US Dollar Index juga masih akan cukup tinggi. Kedua faktor ini akan membuat nilai tukar rupiah terhadap US Dollar juga volatile, demikian juga dengan harga saham dan yield obligasi rupiah.
  • Mata uang rupiah terancam sulit untuk menguat. Akibatnya, pasar obligasi dan saham diperkirakan masih akan tertekan untuk sementara waktu.
  • Harga emas masih berpotensi untuk naik. Sebab, pembelian emas yang dilakukan oleh bank sentral utama dunia masih akan berlangsung sebagai usaha untuk diversifikasi portofolio cadangan devisa selain obligasi US Treasury.

    Rekomendasi

    • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return yang lebih tinggi dari bunga deposito.
    • Untuk jangka panjang, tetaplah berinvestasi di reksa dana berbasis saham secara rutin. Harga-harga saham dalam jangka panjang memberikan return lebih tinggi dibandingkan bunga deposito.
    • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan. Pilih produk reksa dana sesuai profil risiko masing-masing.

    Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

    DISCLAIMER:

    Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

    PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

    Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

    tanamduit Team

    tanamduit adalah aplikasi investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

    banner-download-mobile