Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 11 November 2024

tanamduit Breakfast News: 11 November 2024

oleh | Nov 11, 2024

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

Ringkasan Market Update:

Harga Surat Utang Negara menguat setelah turunnya suku bunga USD.
IHSG rebound 0,6% ke 7.287,19 setelah penurunan suku bunga USD dan rilis berita naiknya cadangandevisa.
Rupiah kembali menguat karena turunnya suku bunga USD setelah sebelumnya tergerus setelahkemenangan Donald Trump
Harga emas turun karena menguatnya US Dollar Index.
SBN ST013, Sumber Passive Income Terbaik!

 Masa Penawaran SBN St013 sudah bisa dibeli di tanamduit. Imbal hasil 6,40%/tahun (ST013-T2) untuk tenor 2 tahun dan 6,45%/tahun (ST013-T4) untuk tenor 4 tahun.

› Kupon St013 dibayar setiap bulan di tanggal 10, modal dikembalikan saat jatuh tempo.

› Masa penawaran ST013: 8 November – 4 Desember 2024.

Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 11 November 2024:

Harga Surat Utang Negara Naik Hari Jumat Lalu Setelah Turunnya Suku Bunga US Dollar

Harga SUN ditutup menguat pada sesi perdagangan hari Jumat yang lalu, yang ditandai dengan naiknya Indobex Government sebesar 26 bps dan turunnya yield SUN bertenor 10 tahun (FR0100) 2 bp ke level 6,88%.

Kenaikan ini terjadi setelah US Fed menurunkan suku bunga USD tanggal 5 November yang laluyang berimbas turunnya yield US Treasury 10 tahun antara 25-30 bps dalam 3 hari terakhir dan selanjutnya berimbas pula turunnya yield SUN sekitar 15 bps dalam periode yang sama.

Analis memprediksi, yield SUN 10Y akan bergerak turun bila yield US Treasury 10Y sudah berada di level 4,10%-4,20%. (Bloomberg Technoz)

IHSG Rebound Akibat Sentimen Positif dari Turunnya Suku Bunga USD dan Naiknya Cadangan Devisa

IHSG ditutup naik 43,33 poin atau naik 0,6% ke posisi 7.287,19 setelah di tengah sesi perdagangan sempat naik ke level 7.300. Nilai transaksi tercatat Rp10,23 triliun dan investor asing kembali melakukan transaksi net sell sebesar Rp2,2 triliun.

Sentimen pasar mulai membaik setelah US Fed kembali memangkas suku bunga USD sebesar 25 bps menjadi 4,50%-4,75% tanggal 5 November yang lalu serta sentimen positif dari naiknya cadangan devisaRI di bulan Oktober 2024 menjadi USD151,2 miliar dari bulan sebelumnya USD149,9 miliar.

Turunnya suku bunga USD dan naiknya cadangan devisa membuat Rupiah menguat dan membuka ruang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan BI Rate yang saat ini sebesar 6,00%. (CNBC Indonesia)

US Fed Menurunkan Suku Bunga USD, Rupiah Menjadi Mata Uang yang Paling Menguat

Meski sempat melemah karena efek dari kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, Rupiah sukses menutup pekan ini dengan penguatan mingguan, setelah dua pekan sebelumnya tergerus nilainya.

Adapun penurunan tersebut terjadi karena salah satunya kampanye kebijakan impor semakin ketat dan akan berdampak terancamnya ekspor  Indonesia ke AS.

Namun, setelah penurunan suku bunga USD oleh US Fed (5/11), Rupiah ditutup menguat pada Jumat (5/11) di angka 0,41% di level Rp15.670/US$, mengantarkan rupiah mencetak kinerja penguatan mingguan sebesar 0,32%.

Kinerja rupiah pekan ini menjadi yang terbaik dengan penguatan 0,32% dibanding negara berkembang di regional Asia. Sementara itu, mata uang emerging Asia lain tidak berhasil membukukan kinerja positif secaramingguan karena tekanan  dolar AS yang lebih besar. (Bloomberg Technoz)

Harga Emas Turun Sekitar 0,8% Hari Jumat Lalu Karena Tertekan oleh Menguatnya US Dollar

Harga emas dunia turun sekitar 0,8% ke level USD 2.680 per troy ons karena menguatnya US Dollar. Kenaikan ini merupakan dampak kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS periode 2025-2028 yang akan menerapkan kebijakan yang memicu inflasi di masa yang akan datang sehingga membuat pelaku pasar mengantisipasinya dengan memborong US Dollar dan mengalahkan daya tarik emas dalam jangkapendek. (Investing)

Ulasan

  • Penurunan suku bunga US sebesar 25 bps hari Kamis (7/11) kemarin menjadi berita baik bagi pasar saham dan obligasi Indonesia, setelah berita kemenangan Donald Trump ditanggapi negatif oleh pasar di hari Rabu dan Kamis kemarin, yang menekan IHSG turun lebih dari 3% dalam 2 hari beruntun.
  • PMI Manufaktur Indonesia masih di zona merah (di bawah 50) dan pertumbuhan ekonomi Q3-2024 sebesar 4,95%, di bawah 5%–menandakan daya beli masyarakat sedang menurun.
  •  Harga saham akan tetap volatile dan butuh waktu untuk kembali ke level tertinggi di atas 7.700
  • Pelaku pasar masih wait and see kejelasan program pemerintahan Prabowo-Gibran, terutama program makanan bergizi gratis yang akan berpengaruh besar terhadap berbagai sektor di bursa efek, kemudian program hilirisasi dan keberlanjutan IKN.
  • Meski sempat turun sekitar 3%, harga emas dalam jangka panjang masih berpotensi naik karena kebijakan Trump yang inflationary. Selain itu, ketegangan di Timur Tengah yang belum mereda akan membuat emas tetap menjadi aset safe haven.

Rekomendasi

  • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
  • Untuk jangka menengah dan panjang,  pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena turunnya suku bunga US dan meningkatnya investor global mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, saat US Fed masih akan meneruskan penurunan suku bunga di sisa tahun 2024 sebesar 50 bps, tahun 2025 sebesar 100 bps dan tahun 2026 sebesar 50 bps.
  • Harga emas sudah berada di puncak tertinggi dan volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
  • Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
  • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
  • Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.

Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

DISCLAIMER:

Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi penyedia beragam produk investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile