Beranda » belajar » Tanamduit Outlook » tanamduit Breakfast News: 28 Oktober 2024

tanamduit Breakfast News: 28 Oktober 2024

oleh | Okt 28, 2024

tanamduit menawarkan investasi AMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Sebelum berinvestasi, kenali kondisi market update dan strategi investasinya melalui penjelasan berikut.

Ringkasan Market Update:

IHSG turun di bawah 7.700 karena masih menunggu program Prabowo.
Bank Indonesia: Selama 2024 investor asing net buy di pasar saham, SBN, dan SRBI.
Harga emas dunia rebound ke level USD2.730.
Survei Bloomberg: Ekonomi Indonesia melambat dan ada ancaman resesi.
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 25 Oktober 2024:
Market update 28 Oktober 2024

IHSG Terkoreksi Lagi Hari Jumat Lalu

IHSG ditutup terkoreksi turun 21,89 atau0,28% ke posisi 7.694,66, selama seminggu kemarin IHSG terkoreksi -0,84%.

Nilai transaksi tercatat Rp9,65 triliun dan investor asing melanjutkan transaksi net sell sebesar Rp617 miliar. Penurunan IHSG diikuti oleh penurunan LQ45, IDX30, Bisnis27 dan ISSI.

IHSG terkoreksi karena pasar masih cenderung wait and see terhadap kebijakan Prabowo yang akan segera dilakukan yang hingga kini masih belum pasti kapan program-program dan kebijakan di Kabinet Merah Putihpemerintahan Presiden Prabowo dijalankan.

Pasar juga menunggu rilis kinerja keuangan emiten Q3-2024 yang saat ini baru 2 emiten yang merilisnya, yaitu BBCA dan UNVR. (CNBC Indonesia)

Dilansir dari laman Bank Indonesia, aliran modal asing pada Minggu IV Oktober 2024 adalah sebagaiberikut:

Berdasarkan data transaksi 21-24 Oktober 2024, nonresiden (asing) tercatat jual neto total Rp6,63 triliun, terdiri dari jual neto di pasar saham Rp3,01 triliun, jual neto di pasar SBN Rp4,53 triliun, dan beli neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp0,91 triliun.
Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 24 Oktober 2024, nonresiden (asing) tercatat belineto sebesar Rp44,48 triliun di pasar saham, Rp47,31 triliun di pasar SBN dan Rp195,39 triliun di SRBI.
Pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp44,14 triliun di pasar saham, Rp81,27 triliun di pasar SBN dan Rp65,04 triliun di SRBI. (Bank Indonesia)

Harga Emas Naik Tipis

Harga emas naik tipis pada akhir perdagangan Jumat (25/10), pulih dari aksi ambil untung karena ketegangan Timur Tengah dan kekhawatiran akan hasil pemilu Amerika Serikat.  

Mengutip Reuters, Sabtu (26/10, harga emas spot terpantau naik 0,2% menjadi USD2.741 per ounce setelah harganyas empat mencapai rekor USD2.758 pada Rabu dan mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil, seperti di surat utang atau obligasi,  telah meningkat lebih dari32% sepanjang tahun ini karena permintaan aset safe haven.

Permintaan emas melonjak karena ketegangan  di Timur Tengah dan pemotongan basis poin setengaholeh Federal Reserve. (Bisnis)

Survei Bloomberg: Ekonomi RI Melambat, Ancaman Resesi Meningkat

Perekonomian Indonesia diprediksi akan membukukan pertumbuhan sebesar 5,04% pada kuartal III-2024, berdasarkan hasil survei terakhir Bloomberg terhadap 34 ekonom.

Prediksi itu lebih tinggi ketimbang perkiraan sebelumnya sebesar 5,03%. Jika prediksi itu menjadikenyataan, maka perekonomian Indonesia membukukan perlambatan sedikit karena pada kuartal II lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 5,05%.

Secara keseluruhan, tahun 2024 ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencatat angka 5%, sedikitmelambat dibanding capaian tahun sebelumnya sebesar 5,05%. Perlambatan itu diperkirakan akanberbalik pada 2025 di mana para ekonom memprediksi Indonesia akan bangkit dan tumbuh 5,10%.

Hasil survei periode 17-24 Oktober 2024 menjelaskan bahwa para ekonom menilai Indonesia memiliki potensi resesi dalam 12 bulan ke depan sebesar 8%, menurut enam responden survei. (Bloomberg Technoz)

Ulasan

  • Pergerakan harga saham Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal, antara lain data ekonomi AS yang menjadi sinyal perubahan suku bunga USD yang akan berpengaruh pada suku bunga Rupiah dan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, perkembangan ekonomi China yang menjadi tujuan ekspor terbesar Indonesia serta perkembangan ketegangan politik di Timur Tengah yang semakin memanas.
  • US Fed diperkirakan akan menurunkan lagi suku bunganya di bulan November paling tidak sebesar 25 bps dan pasar berharap Bank Indonesia mengikutinya dengan menurunkan BI Rate yang dapat menurunkan bunga bunga pinjaman.
  • Penurunan suku bunga ini akan berdampak positif terhadap kinerja emiten saham, termasuk di Indonesia. Trend kenaikan IHSG diperkirakan akan terus naik meskipun dengan perjalanan volatile.
  • Harga emas diperkirakan masih akan naik karena selain bunga USD yang akan turun juga karena ketidakpastian global dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur yang meningkat.

      Rekomendasi

      • Untuk jangka pendek, investor disarankan untuk tetap berinvestasi di reksa dana pasar uang karena masih memberikan return lebih tinggi dari bunga deposito.
      • Untuk jangka menengah dan panjang,  pertimbangkan untuk mengakumulasi reksa dana saham dan indeks saham. Hal ini karena turunnya suku bunga US dan meningkatnya investor global mengalokasikan investasinya ke emerging countries, termasuk ke Indonesia, dan ini akan mendorong naiknya harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia. Apalagi, saat US Fed masih akan meneruskan penurunan suku bunga di sisa tahun 2024 sebesar 50 bps, tahun 2025 sebesar 100 bps dan tahun 2026 sebesar 50 bps.
      • Harga emas sudah berada di puncak tertinggi dan volatile. Dalam jangka menengah dan jangka panjang, harga emas diperkirakan masih akan naik karena beberapa bank sentral masih melakukan pembelian emas untuk diversifikasi risiko karena ketidakpastian global, baik dalam hal perekonomian maupun geopolitik yang masih memanas.
      • Emas dapat dipertimbangkan untuk menjadi portfolio investasi untuk jangka menengah dan panjang.
      • Tetaplah berinvestasi secara rutin untuk mencapai tujuan keuangan. Pilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risiko masing-masing.
      • Emas dapat dipertimbangkan untuk investasi jangka panjang karena nilai emas selalu mengalahkan inflasi.

      Yuk, investasi sekarang di tanamduit!

      DISCLAIMER:

      Tulisan ini dibuat dan diterbitkan oleh PT Star Mercato Capitale (tanamduit), anak perusahaan PT Mercato Digital Asia, yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana dengan nomor KEP-13/PM.21/2017 serta menjadi mitra distribusi SBN dari DJPPR – Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan nomor S-363/pr/2018 dan dari SBSN dengan nomor PENG-2/PR.4/2018.

      PT Mercato Digital Asia telah terdaftar pada Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) dengan nomor: 005445.01/DJAI.PSE/07/2022 dan bekerja sama dengan PT Cipta Optima Digital (emasin) untuk produk Koleksi Emas dan PT BPRS ATTAQWA (BPRS Attaqwa) dalam menyediakan produk Tabungan Emas 24 Karat produksi emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam).

      Tulisan ini bersumber dari berbagai informasi tertulis dan visual yang terpercaya dan tersebar luas baik yang disediakan secara digital maupun hardcopy. Meskipun demikian, PT Star Mercato Capitale tidak dapat menjamin keakurasian dan kelengkapan data dan informasinya. Manajemen PT Star Mercato Capitale beserta karyawan dan afiliasinya menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas keakurasian, kelalaian, atau kerugian apapun dari penggunaan tulisan ini.

      tanamduit Team

      tanamduit adalah aplikasi penyedia beragam produk investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

      banner-download-mobile