Perbedaan reksadana saham dan indeks yang utama adalah portofolio aset yang terdapat pada suatu produk reksadana.
Reksadana saham berisi kumpulan saham tertentu. Serupa tapi tak sama, reksadana indeks itu berisi kumpulan efek saham yang terdapat di daftar indeks acuan tertentu.
Apa artinya indeks saham? Ukuran statistik yang menampilkan kumpulan saham terpilih berdasarkan kriteria tertentu.
Lalu, reksadana saham cocok untuk apa? Cocok untuk investasi jangka panjang 5–10 tahun. RD Indeks pun demikian karena imbal hasilnya cenderung lebih optimal.
Baca juga: Apa Itu Reksadana Saham? Kenali Pengertian dan Keuntungannya
Perbedaan Reksadana Saham dan Indeks
Sebelum berinvestasi, kamu harus mengenali tentang cara kerja setiap produk reksadana saham dan indeks melalui penjelasan berikut.
1. Isi Portofolio Reksadana
Pertama, terdapat perbedaan dalam cara Manajer investasi (MI) dalam mengelola portofolio aset setiap produk reksadana.
Dalam mengoptimalkan produk reksadana saham, MI melakukan riset pertumbuhan ekonomi, kinerja suatu perusahaan hingga potensi performa sektor saham tertentu sebagai bahan pertimbangan.
Sementara itu, MI mengelola reksadana indeks berdasarkan acuan indeks tertentu. Misalnya, IDX30, LQ45, dan SRI-KEHATI. Dalam hal ini, MI mengalokasikan portofolio asetnya sesuai dengan saham-saham yang ada pada acuan indeks tersebut.
Seringkali, kegiatan penanaman modal ini disebut passive management strategi karena MI tidak perlu mengelola portofolio secara aktif.
Dengan begitu, suatu MI tidak perlu melakukan banyak riset mendalam. Alokasi sahamnya mengacu pada saham yang ada pada indeks acuan.
Baca juga: Pengertian Reksadana Indeks, Kelebihan, dan Contohnya
2. Biaya Pengelolaan
Umumnya, MI mengenakan management fee reksadana indeks yang cenderung lebih kecil daripada reksadana saham.
Hal ini karena MI hanya melakukan transaksi jual-beli saham di waktu tertentu saja, saat ada penyesuaian indeks. Jadi, biaya pengelolaannya cenderung lebih kecil.
3. Risiko Investasi
Walaupun sama-sama tergolong aset high risk, produk reksadana indeks risikonya hanya merujuk pada suatu indeks.
Saat kinerja indeks tidak optimal, risikonya performa reksadana indeks pun tidak terlalu baik.
Sementara itu, alokasi portofolio reksadana saham mengacu pada strategi MI sehingga MI masih bisa mengoptimalkan proporsi besaran alokasi saham yang lebih optimal.
Seandainya, suatu perusahaan MI kurang optimal dalam mengalokasikan instrumen asetnya, maka performa produk tersebut tidak terlalu baik.
Baca juga: 5 Rekomendasi Reksadana Saham Terbaik
4. Transparansi Portofolio Aset
Adapun perbedaannya terdapat pada transparansi alokasi portofolio produknya. Sebagai contoh, kamu bisa mengetahui portofolio aset produk reksadana indeks IDX30 dengan melihat acuannya, IDX30.
Melalui daftar saham pada acuan tersebut, investor bisa langsung melihat alokasi dana investasimu ke produk saham mana saja.
Dalam reksadana saham, MI hanya memberikan informasi umum mengenai dana kelolaannya melalui Fund Fact Sheet (FFS).
Contohnya, keterangan persentase dari komposisi alokasi aset produk TRIM Syariah Saham (per Juli 2022) dalam FFS sebesar 92,43% saham, 5,43% obligasi, dan 2,14% aset lainnya.
Dalam FFS tersebut, investor hanya dapat mengetahui aset saham terbanyak atau top holding saja.
Kesimpulan
Perbedaan reksadana saham dan indeks terdapat pada isi portofolio reksadana, biaya pengelolaan atau management fee, risiko investasi, dan transparansi alokasi portofolio aset.
Walaupun kedua produk ini memiliki risiko tinggi dan cocok untuk mempersiapkan tujuan finansial jangka panjang, kamu bisa pertimbangkan sesuai kebutuhan dan tujuan investasi.
Sekarang, kamu bisa berinvestasi reksadana mulai dari Rp10 ribu dengan mudah dan aman di aplikasi tanamduit. Sejak tahun 2017, tanamduit menjadi penyedia layanan investasi reksadana yang sudah berizin dan berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, kamu juga bisa mulai berinvestasi emas dan Surat Berharga Negara (SBN) juga, lho. Jadi, kamu bisa mengoptimalkan penghasilanmu di berbagai instrumen investasi dalam satu aplikasi saja.
Mulai dari Rp10 ribu, kamu bisa mulai investasi reksadana di aplikasi tanamduit yang sudah berizin dan diawasi oleh OJK.
Yuk, download aplikasi tanamduit! Dapatkan bonus s.d. 50 ribu dengan daftar tanamduit menggunakan kode referal “MULAITANAMDUIT”. Klik banner di bawah ini untuk kepoin cara klaim bonusnya!