Reksadana saham adalah salah satu produk investasi jangka panjang yang tidak kalah menguntungkan dari berinvestasi saham secara langsung.
Yuk, kenalan lebih jauh tentang reksadana saham, mulai dari pengertian, kelebihan, kekurangan, dan perbedaannya dengan saham!
Apa Itu Reksadana Saham (RDS)?
Reksadana saham adalah produk yang mengalokasikan minimal 80 persen portofolionya pada produk saham.
Manajer investasi mengelola portofolio produk ini dengan menjual dan membeli saham. Keuntungan dan kerugian yang kamu dapat berasal dari kenaikan atau penurunan harga saham yang ada pada produk RDS tersebut.
Tujuan investasi RDS adalah untuk pertumbuhan harga saham dalam jangka panjang. Jadi, nggak heran kalau nilai produk ini dalam jangka pendek sangat volatile (naik-turun).
Oleh karena itu, produk satu ini cocok untuk tujuan investasi jangka panjang yang jangka waktu investasinya >5 tahun.
Contoh tujuan investasi jangka panjang dengan RDS adalah liburan ke luar negeri, mempersiapkan DP KPR, dana pensiun, dan lain-lain. Produk ini cocok untuk investor yang toleransinya tinggi terhadap risiko.
Baca juga: 5 Rekomendasi Reksadana Saham Terbaik [Update 2022]
Kelebihan Reksadana Saham
Ada beberapa kelebihan RDS yang harus kamu tahu. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Imbal Hasil Lebih Besar
Kalau kita bandingkan dengan jenis lainnya, produk ini memberikan imbal hasil rata-rata tahunan yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, salah satu RDS di tanamduit, yaitu Sucorinvest Sharia Equity Fund, per 6 januari 2023 mencatatkan pertumbuhan nilai sebesar 43,31% dalam 5 tahun.
Artinya, rata-rata pertumbuhan nilai RDS per tahunnya adalah 8,7%. Cukup menggiurkan, bukan?
2. Nominal Investasi Lebih Terjangkau
RDS dapat kita beli dengan nominal yang sangat terjangkau, mulai dari Rp10 ribu.
Berbeda halnya dengan saham yang minimum pembeliannya 1 lot. Harga 1 lotnya juga cukup bervariasi, tergantung harga per lembarnya.
3. Tidak Perlu Analisis Mendalam
Dana kelolaan dari RDS akan dikelola langsung oleh ahlinya, yaitu manajer investasi. Jadi, kamu nggak perlu pusing untuk memilih mana saham yang tepat, karena manajer investasi akan memilih saham terbaik dalam produk RDS kelolaannya.
4. Risiko Lebih Rendah
Investasi saham secara langsung memiliki risiko yang lebih tinggi daripada RDS, terlebih kalau kita tidak punya kemampuan analisis teknikal dan fundamental emiten (perusahaan).
Kalau kamu secara tidak sengaja berinvestasi dengan nominal besar pada saham gorengan dan harga saham tersebut tiba-tiba anjlok, kamu bisa mengalami kebangkrutan.
RDS merupakan solusi terbaik untuk kamu yang masih pemula dan ingin berinvestasi saham dengan risiko lebih minim, karena keputusan investasi ada di tangan manajer investasi.
5. Bebas Pajak
Salah satu keuntungan dari investasi reksadana, apapun jenisnya adalah bebas dari pajak. Berbeda dengan investasi saham yang kena pajak 0,1% setiap melakukan penjualan. Selain itu, saat menerima dividen, kamu juga kena pajak 10%.
Baca juga: 5 Rekomendasi Reksadana Saham Terbaik [Update 2022]
Perbedaan Reksadana Saham dengan Saham
Salah satu perbedaan mendasar dari investasi saham dan reksadana saham adalah investor tidak perlu terjun langsung untuk mengamati fluktuasi harganya. Perbedaan lainnya dapat kamu simak pada tabel berikut:
Kesimpulan
Reksadana saham adalah alternatif menguntungkan bagi investor pemula dengan tujuan investasi jangka panjang.
Investor nggak perlu khawatir salah pilih saham, karena ada manajer investasi yang akan memilihkan saham terbaik dalam portofolio reksadanamu. Meskipun begitu, patut diingat kalau dalam jangka pendek, nilai investasimu bakal naik-turun (fluktuatif).
Mulai dari Rp10 ribu, kamu sudah bisa berinvestasi reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, maupun reksadana saham. Transaksi investasi reksadana difasilitasi oleh tanamduit. Sejak tahun 2018, tanamduit sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga terjamin keamanannya.