tanamduit menawarkan investasi TERAMAN dengan return atau imbal hasil lebih tinggi dari bunga deposito. Investasi di SBN seri ST011, dijamin oleh negara. Masa penawaran ST011 berlangsung mulai 6 November-6 Desember 2023. Berikut adalah tingkat kuponnya:
- ST011-T2 tenor 2 tahun kupon 6,30% (5,67% per tahun setelah pajak)
- ST011-T4 tenor 4 tahun kupon 6,50% (5,85% setelah pajak)
Tingkat imbal hasil ST011 jauh lebih tinggi dari bunga deposito. Ini menjadi kupon SBN tertinggi di tahun 2023 dan kemungkinan besar akan menjadi kupon yang tertinggi pula hingga akhir 2024. Beli ST011 di tanamduit bonus saldo reksa dana!
Berikut adalah data-data indeks saham, nilai tukar mata uang, harga komoditas, dan yield obligasi per 24 November 2023:
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Mencatat Net Buy Oleh Investor Asing Sebesar Rp1,24 Triliun
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terakhir (20-24/11/2023), mencatatkan net buy oleh investor asing mencapai Rp1,24 triliun, dimana investor asing tercatat melakukan pembelian saham sebanyak Rp16,14 triliun dan penjualannya sebanyak Rp14,9 triliun.
Beberapa saham yang mereka beli antara lain adalah saham BBRI, BBNI, ARTO (Bank Jago) dan UNVR. Selain itu, rata-rata volume transaksi harian saham juga meningkat, yaitu sebesar 29,18% menjadi 21,88 miliar lembar saham dari 16,94 miliar lembar saham pada pekan lalu.
Lebih lanjut, rata-rata nilai transaksi harian saham pekan ini naik sebesar 10,89% menjadi Rp9,57 triliun dari Rp8,63 triliun pada pekan sebelumnya.
Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian saham meningkat sebesar 4,35% menjadi 1.123.494 kali transaksi dari 1.076.690 pada pekan yang lalu.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan ini berhasil kembali di level psikologis 7.000, tepatnya ditutup pada level 7.009,631 atau mengalami kenaikan sebesar 0,46% dari level 6.977,668. (Bisnis)
*Catatan: Nett buy oleh investor asing perlu dicermati. Jika dalam seminggu ke depan tetap terjadi net buy, hal ini akan mendorong naiknya IHSG. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan bahwa IHSG di akhir tahun 2023 akan ditutup lebih tinggi dibanding akhir tahun 2022 yang sebesar 6850.62.
Harga Obligasi Berdenominasi Rupiah Ditutup Melemah
Harga obligasi berdenominasi Rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari terakhir pekan ini. Harga SUN seri acuan turun hingga 45bp, sementara yield SUN bertenor 10 tahun (FR0096) naik 3bp ke level 6,65%.
Sementara itu, volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar IDR7.15 triliun hari ini, lebih rendah dari volume transaksi kemarin yang tercatat sebesar IDR9.83 triliun (BNI Securities).
Emas Masih Dalam Tren Kenaikan
Logam kuning, emas, masih dalam tren kenaikan dua minggu berturut-turut di tengah meningkatnya keyakinan bahwa Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunga. Harga emas juga masih berada pada level $2000 per-ounce seperti yang diharapkan, yang telah ditembus pada awal minggu ini.
Meskipun demikian, emas gagal mempertahankan level tertingginya setelah data pasar tenaga kerja yang kuat (yang dapat membuat inflasi menjadi tinggi) dan sinyal hawkish (tingginya suku bunga) dari The Fed memicu keraguan mengenai kapan bank sentral berencana untuk memangkas suku bunga.
Emas mengalami kenaikan tajam pada awal bulan November karena pasar bertaruh bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut. Namun, mengingat bank sentral masih menegaskan kembali prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka panjang, kenaikan logam kuning di masa depan masih diragukan (jika tingkat bunga dinaikkan). (Investing)
Saham-Saham AS Tidak Menunjukkan Perubahan
Saham-saham AS berakhir flat atau tidak terlalu berubah dalam perdagangan singkat pada hari Jumat kemarin.
Saham-saham ini juga berakhir dengan volume yang rendah karena investor mengamati dimulainya musim belanja pergantian musim sehingga dapat memberikan sinyal ketahanan (keuangan) konsumen.
Indeks S&P 500 ditutup flat +0,06%, sementara Dow sedikit naik, 117,12 atau +0,33%. Nasdaq sedikit turun -0,11%, karena melemahnya saham-saham berkapitalisasi besar (megacap). Ketiga indeks mencatat kenaikan mingguan keempat berturut-turut. (Reuters in Investing)
Purchasing Manager’s Index (PMI) S&P Global Menunjukkan Bahwa Aktivitas Bisnis AS Stabil
Purchasing Manager’s Index (PMI) dari S&P Global menunjukkan bahwa aktivitas bisnis Amerika Serikat stabil pada bulan November.
Meskipun demikian, lapangan kerja di sektor swasta menurun untuk pertama kalinya dalam hampir 3-1/2 tahun. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kebijakan moneter Federal Reserve yang ketat (tingkat bunga tinggi menyebabkan bunga pinjaman menjadi mahal sehingga perusahaan melakukan PHK).
Oleh karena itu, data yang paling ditunggu minggu depan (hari Kamis) adalah perkiraan kedua Departemen Perdagangan mengenai produk domestik bruto kuartal ketiga, diikuti pada hari Jumat dengan laporan Personal Consumption Expenditure (PCE), yang akan memberikan petunjuk mengenai arah tingkat suku bunga The Fed. (Reuters)
Rekomendasi
- Mumpung tingkat bunga masih di level tertinggi dan pasar berharap tingkat bunga akan turun di pertengahan tahun 2024 sejalan dengan turunnya inflasi, maka yield obligasi masih akan tinggi. Karena itu, sekarang adalah saat yang tepat untuk berinvestasi atau menambah alokasi di instrumen fixed income atau obligasi, yaitu Surat Berharga Negara seri ST011 yang sedang dalam masa penawaran, reksa dana pendapatan tetap (RDPT) dan reksa dana pasar uang (RDPU).
- Bagi penggemar tantangan atau risiko, ini saatnya untuk mempertimbangkan menambah investasi di reksa dana saham, reksa dana indeks saham dan reksa dana campuran dengan tema “window dressing”.
- Akhir tahun 2023, harga-harga saham akan naik karena (1) para manajer investasi ingin kinerja investasi tahun ini lebih baik disbanding tahun yang lalu, dan (2) adanya aliran masuk dana investasi investor asing yang akan mendorong naik harga-harga saham, terutama saham-saham blue chips.
Yuk, investasi sekarang di tanamduit!