Cara menyiapkan dana darurat yang ideal dari gaji UMR itu mudah tetapi butuh konsistensi dalam mengumpulkan uangnya. Apa sih dana darurat itu?
Dana darurat (emergency fund) adalah sejumlah uang yang berfungsi sebagai bentuk antisipasi terhadap situasi darurat. Dana darurat bisa berupa apa saja? Keperluan darurat dapat berupa kerusakan barang penting, kecelakaan, PHK, dan situasi mendesak lainnya.
Baca juga: Apa Itu Dana Darurat? Ini Dia Tips Mempersiapkannya!
Cara Menyiapkan Dana Darurat dari Gaji UMR
1. Tentukan Kebutuhan Dana Darurat
Langkah pertama, kamu harus mengenali berapa target budget dana jaga-jaga yang dibutuhkan. Lalu, berapa banyak dana darurat yang harus dipersiapkan? Kamu bisa menyesuaikan dengan jumlah pengeluaran bulanan dan jumlah orang yang kamu tanggung.
Berikut adalah contoh emergency fund berdasarkan jumlah tanggungan dan pengeluaran per bulan.
Jumlah Tanggungan | Minimum Dana Darurat |
Individu (single) | 3 x lipat pengeluaran bulanan |
Keluarga kecil tanpa anak | 6 x lipat pengeluaran bulanan |
Keluarga 1 anak | 9 x lipat pengeluaran bulanan |
Keluarga 2 anak | 12 x lipat pengeluaran bulanan |
Keluarga 3 anak | 12 x lipat pengeluaran bulanan |
Contoh
Misalnya, kamu belum menikah dan bekerja di DKI Jakarta dengan penghasilan Rp4,7 juta per bulan. Jika pengeluaran bulanan Rp3 juta, maka berapa dana darurat yang dibutuhkan?
Idealnya, kamu harus memiliki minimal 3 kali pengeluaran, yaitu Rp9 juta sebagai dana jaga-jaga. Jika suatu saat kamu menikah, maka kamu harus mempersiapkan lagi minimal 6 kali pengeluaran.
2. Buat Perencanaan Keuangan
Setelah mengenali target tabungan, kamu harus membuat perencanaan keuangan yang matang. Jadi, gaji bulanan tidak ada alasan penghasilanmu gak cukup untuk menabung dan gaji habis sia-sia begitu saja.
Berapa persen uang untuk dana darurat? Setidaknya, kamu menyisihkan 10% dari gaji. Sesuaikanlah persentase pembagian pos pengeluaran sesuai kebutuhan.
Kamu bisa menerapkan rumus budgeting sederhana dengan mengalokasikan 65% gaji untuk kebutuhan pokok, 10% dana darurat, 10% tabungan & investasi, 10% self-reward, dan 5% sedekah. Namun, persentase alokasi perencanaan keuangan bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu.
3. Tetapkan Target Mencapainya
Setelah mengetahui kebutuhan dana yang harus dicapai dan perencanaan yang matang, kamu bisa menetapkan target waktu dalam mengumpulkan emergency fund.
Dengan begitu, kamu pun lebih semangat dan termotivasi dalam mengumpulkan target dana jaga-jaga. Sebelum memenuhi tujuan finansial lainnya, kamu harus memprioritaskan emergency fund terpenuhi lebih awal.
4. Buat Rekening Khusus
Di mana tempat menyimpan dana darurat? Kamu bisa menyimpannya di rekening khusus agar tidak terpakai untuk transaksi sehari-hari. Pastikan pilih bank tempatmu menabung yang sudah berizin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
5. Alokasi Rutin ke Instrumen Investasi
Selain simpan di rekening tabungan, kamu perlu mengalokasikan sebagiannya ke instrumen investasi yang bersifat likuid (mudah untuk dicairkan suatu waktu) seperti reksa dana pasar uang. Jadi, kamu bisa mengumpulkan uang untuk situasi darurat sekaligus mengoptimalkan nilainya di instrumen investasi rendah risiko.
Pilihlah tempat investasi reksadana yang sudah berizin OJK (Otoritas Jasa Keuangan). tanamduit adalah salah satu aplikasi penyedia layanan investasi reksadana, emas, dan Surat Berharga Negara (SBN) yang sudah berizin dan berada di bawah pengawasan OJK sejak tahun 2017.
Di aplikasi tanamduit, kamu bisa investasi reksadana kapan aja dan di mana aja mulai dari Rp10 ribu. Apalagi, ada fitur Tanam Mimpi yang bisa bantu kamu menabung rutin sesuai target! Klik di sini untuk download aplikasi tanamduit dan mulai pakai fitur Tanam Mimpi agar lebih mudah mengumpulkan tabungan daruratmu!
6. Belajar Hidup Hemat
Agar target tabungan dana jaga-jaga cepat terkumpul, kamu perlu membiasakan diri hidup hemat. Cobalah pangkas pengeluaran yang tidak terlalu penting dan lakukan monitor pengeluaran secara berkala.
Misalnya, hemat pengeluaran makan siang dengan bawa bekal dari rumah, batasi pengeluaran beli kopi, membeli barang sesuai kebutuhan, dan sebagainya. Mulailah fokus pada prioritas pengeluaran dan menahan diri untuk tidak membeli barang yang tidak perlu.
7. Optimalkan Penghasilan Tambahan
Agar tabungan lebih cepat terkumpul, kamu bisa mengoptimalkan penghasilan tambahan. Jadi, penghasilan dari pekerjaan sampingan bisa langsung kamu alokasikan ke pos tabungan darurat.
Kesimpulan
Cara menyiapkan dana darurat dapat dimulai dengan menentukan kebutuhan emergency fund sesuai pengeluaran bulanan dan jumlah tanggunganmu. Setelah itu, buatlah perencanaan keuangan yang matang dan menetapkan target mencapai tabungan.
Lalu, siapkan rekening khusus untuk menyimpan dana tersebut dan alokasikan sebagian ke instrumen investasi yang likuid dan rendah risiko seperti reksadana pasar uang. Jangan lupa untuk membiasakan hidup hemat dan berusaha mengoptimalkan penghasilan tambahan.
Untuk mengoptimalkan emergency fund di instrumen investasi, kamu bisa mewujudkan mimpimu dengan fitur Tanam Mimpi di aplikasi tanamduit.
Tanam Mimpi adalah fitur yang membantu investor, khususnya para pemula untuk mewujudkan tujuan keuangan di masa mendatang, mulai dari dana menikah, pendidikan anak, DP rumah, beli mobil, dan masih banyak lagi.
Kamu bisa menentukan sendiri target budget yang ingin ditabung dan waktu mencapainya sesuai keinginan dan kemampuan finansialmu. Selain itu, fitur Tanam Mimpi juga memiliki:
- Tips budgeting beragam tujuan finansial
- Top 3 Reksa Dana Performa Terbaik di tanamduit
- Reminder investasi rutin otomatis
- Pantau progress mimpimu (on-track/off-track)
Yuk, download aplikasi tanamduit dan siapkan dana daruratmu sekarang!