Beranda » belajar » Inspirasi » Tingkat Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan dan Sumbernya

Tingkat Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahan dan Sumbernya

oleh | Mei 29, 2023

Untuk mengetahui tinggi rendahnya tingkat inflasi, kamu bisa mengenali berdasarkan jenis-jenisnya. Inflasi adalah situasi ekonomi saat terjadinya kenaikan harga barang dan jasa dalam periode tertentu. Suatu negara bisa mengalami situasi ini karena berbagai pemicu ekonomi yang terjadi di tengah masyarakat.

Penyebabnya bisa berasal dari meningkatnya jumlah uang beredar di masyarakat,  permintaan tidak sebanding dengan ketersediaan barang, kenaikan harga bahan baku produksi, sampai pengaruh kondisi ekonomi politik suatu negara.

Kondisi tersebut berdampak besar bagi suatu negara. Bahkan, perekonomian dunia pun bisa terkena dampak besar. 

Baca juga: Pengertian, Penyebab, Cara Menghitung, dan Rumus Laju Inflasi

Jenis Inflasi

Kamu bisa mengenali jenis tingkat inflasi berdasarkan keparahan, penyebab, dan sumbernya melalui penjelasan berikut.

Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Kondisi perekonomian suatu negara dapat terlihat dari keparangan inflasinya. Kenali jenis-jenisnya melalui penjelasan berikut.

1. Ringan (Creeping Inflation)

Inflasi ringan ini memiliki persentase keparahan di bawah 10% per tahun. Kenaikan harga relatif rendah sehingga masih dapat diterima dalam perekonomian. Situasi ini juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

2. Sedang (Galloping Inflation)

Tingkat inflasi sedang mencapai 10-30% per tahun. Dalam kondisi ini, kenaikan harga cukup mempengaruhi kehidupan masyarakat sehari-hari. Daya beli masyarakat juga mulai berubah seiring menurunnya nilai uang.

3. Berat (High Inflation)

Di situasi ini, keparahan inflasi mencapai lebih dari 30-100% per tahun. Hal ini menyebabkan perekonomian masyarakat mulai mengalami masalah serius. Kenaikan harga barang begitu cepat. Daya beli masyarakat pun semakin menurun. Stabilitas ekonomi pun semakin terancam sehingga kondisi sosial masyarakat semakin tidak stabil.

4. Hiperinflasi (Hyper Inflation)

Di tahap ini, harga barang dan jasa mengalami kenaikan ekstrem sampai kenaikannya tidak terkendali. Persentasenya pun mencapai 100% per tahun.

Berdasarkan sumbernya

Tingkat inflasi juga bisa kamu lihat dari sumbernya. Berikut merupakan penjelasan selengkapnya.

1. Domestik (Domestic Inflation)

Di situasi ini, kenaikan harga dalam periode tertentu bersumber dari dalam negeri. Umumnya, situasinya terjadi karena jumlah uang beredar di masyarakat lebih banyak. Nah, semakin banyak jumlah uang beredar, semakin tinggi tingkat inflasinya.

2. Impor (Imported Inflation)

Kondisi ini dapat terjadi karena perdagangan antar negara atau situasi perekonomian dunia yang tidak stabil. Contohnya, saat terjadinya perang Rusia dan Ukraina, harga komoditas pun ikut menaik. Kondisi tersebut mempengaruhi tingkat Inflasi Indonesia yang naik 4%.

Baca juga: Tingkat Keparahan Inflasi, Ini Kategori dan Cara Mengatasinya

Berdasarkan Penyebabnya

Jika kamu lihat dari penyebabnya, maka kenaikan harga barang dan jasa dalam periode tertentu dapat terjadi karena kenaikan biaya produksi, permintaan, dan penawaran. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

1. Demand Pull Inflation

Kondisi demand pull inflation terjadi karena kenaikan permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa. Di situasi ini, permintaan lebih besar daripada ketersediaan barang. Oleh sebab itu, terjadi kelangkaan barang sehingga harganya pun meningkat drastis. Biaya hidup masyarakat pun meningkat.

2. Cost Push Inflation

Di tengah kondisi ini, ada kenaikan biaya produksi yang berlangsung secara terus menerus dalam periode tertentu. Peningkatan biaya produksi memicu harga barang naik.

3. Bottle Neck Inflation 

Situasi bottle neck inflation terjadi karena faktor permintaan dan penawaran yang tidak seimbang. Jika ketersediaan barang sudah terpakai serta permintaan yang tinggi, maka situasi bottle neck inflation bisa terjadi. 

Dalam hal ini, likuiditas permintaan sangat tinggi dari segi keuangan dan ekspektasi masyarakat terhadap permintaan yang baru. 

Baca juga: Apa Perbedaan Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation?

Kesimpulan

Tingkat inflasi apa saja ya? Berdasarkan keparahannya dapat dibedakan menjadi golongan ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi.

Sementara itu, klasifikasi inflasi berdasarkan penyebabnya menjadi demand pull inflation, cost push inflation, dan bottle neck inflation. Berdasarkan sumbernya, inflation dapat berasal dari dalam negeri atau luar negeri.

Tenang aja, kamu bisa investasi reksadana, emas, dan SBN di aplikasi tanamduit. Aplikasi tanamduit adalah sebuah aplikasi penyedia layanan investasi emas, reksadana, dan Surat Berharga Negara (SBN) yang sudah berizin dan berada di bawah pengawasan OJK. 

Jadi, kamu bisa berinvestasi dengan aman dan praktis dalam satu aplikasi, deh. Yuk, siapkan diri menghadapi situasi ekonomi yang tidak stabil dengan mulai investasi dan download aplikasi tanamduit sekarang!

tanamduit Team

tanamduit adalah aplikasi penyedia beragam produk investasi reksa dana, emas, Surat Berharga Negara (SBN), dan asuransi yang telah berizin dan diawasi oleh OJK.

banner-download-mobile