Masa penawaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) seri SR020, ST012, SR021, dan ST013 akan rilis di tahun 2024.
Kalau ngomongin SBN Syariah, ada dua produk yang wajib kamu ketahui, yaitu Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST). Kira-kira, apa beda sukuk ritel dan sukuk tabungan? Yuk, kita kupas tuntas dalam artikel ini!
Apa yang Dimaksud Dengan Sukuk?
Sebelum memahami perbedaan di antara keduanya, sebaiknya kamu tahu terlebih dahulu makna dan arti dari sukuk.
Sukuk adalah surat berharga atau efek syariah berupa bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian tidak terpisahkan atas aset dasarnya.
Secara karakteristik, sukuk adalah versi syariahnya obligasi. Kalau obligasi merupakan surat pengakuan utang, sukuk adalah bukti penyertaan kepemilikan terhadap suatu aset.
Nah, sukuk (SBN syariah) yang pemerintah terbitkan untuk masyarakat ritel di antaranya adalah Sukuk Tabungan (ST) dan Sukuk Ritel (SR).
ST punya karakteristik mirip dengan Savings Bond Ritel (SBR), sementara SR merupakan versi syariah dari Obligasi Negara Ritel (ORI). Yuk, simak perbedaan di antara keduanya!
Beda Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan
Secara umum, ada lima karakteristik yang menjadi pembeda antara SR dan ST, di antaranya:
1. Jenis Kupon (Imbal Hasil)
Perbedaan antara kedua sukuk terbitan pemerintah yang paling krusial adalah jenis kupon atau imbal hasilnya.
SR memiliki kupon tetap (fixed rate), artinya besar imbal hasil yang investor terima akan sama dari awal penerbitan hingga jatuh tempo nanti.
Berbeda halnya dengan ST yang jenis imbal hasilnya mengambang dengan batas minimal (floating with floor). Floating with floor adalah jenis imbal hasil yang kuponnya bisa berubah sesuai dengan perubahan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI 7 Days Repo Rate).
Kalau sewaktu-waktu suku bunga naik, imbal hasil ST juga akan ikut naik. Uniknya, kalau suku bunga turun, imbal hasilnya nggak akan ikut turun, tetapi mengikuti batas minimum kupon yang pemerintah umumkan saat penerbitannya.
Baca juga: Apa Itu Sukuk Ritel? Ketahui Pengertian dan Keuntungannya!
2. Jangka Waktu Investasi (Tenor)
Beda sukuk ritel dan sukuk tabungan selanjutnya terletak pada tenor investasinya. SR memiliki tenor investasi 3 tahun, sementara ST hanya 2 tahun.
Namun, pada seri SR yang akan terbit tahun ini, pemerintah memberikan dua pilihan tenor, yaitu 3 & 5 tahun.
Baca juga: Segera Terbit, SR018 Jadi SBN Syariah Pertama Tahun 2023!
3. Tradable dan Non-tradable
Dalam investasi SBN, terdapat karakteristik tradable dan non-tradable. Kedua istilah ini merujuk pada bisa atau tidaknya produk SBN tersebut diperdagangkan kembali oleh investor di pasar sekunder.
SR bersifat tradable sehingga dapat kita perjualbelikan kembali di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. Jadi, kalau sewaktu-waktu investor butuh mencairkan uangnya, mereka bisa menjual kepemilikan SR-nya di pasar sekunder.
Kalau kamu membeli SBN tradable seperti SR dan ORI melalui tanamduit, lalu ingin menjualnya di pasar sekunder sewaktu-waktu, cukup klik tombol jual di aplikasi saja. Setelanya, tunggu dana hasil penjualannya masuk ke rekeningmu.
Sementara itu, ST dan SBR bersifat non-tradable, karena tidak bisa diperdagangkan kembali di pasar sekunder. Namun, tersedia fasilitas pencairan awal (early redemption) maksimal 50% dari nominal investasi.
Baca juga: Ketahui Pengertian dan Jenis SBN (Surat Berharga Negara)
4. Potensi Capital Gain
SBN yang sifatnya tradable juga punya potensi keuntungan lebih berupa capital gain, jika harga jualnya di pasar sekunder lebih tinggi dari harga beli saat masa penawaran.
Namun, di sisi lain ada potensi kerugian (capital loss) jika harga jualnya lebih rendah dari saat masa penawaran.Berbeda halnya dengan SBR dan ST yang tidak memiliki potensi capital gain karena sifatnya yang non-tradable.
5. Fasilitas Early Redemption
Kalau cara mencairkan kepemilikan ORI dan SR dapat investor lakukan dengan menjual kepemilikannya di pasar sekunder, berbeda halnya dengan ST dan SBR. Pemerintah selaku penerbit surat berharga memberikan fasilitas early redemption.
Syarat early redemption adalah nilai kepemilikan awal sebesar Rp2 juta. Jumlah maksimal dana yang bisa dicairkan adalah 50% dari total investasi.
Biasanya, pemerintah akan mengumumkan periode pengajuan early redemption, lengkap dengan tanggal penting lainnya saat penerbitannya. Oleh karena itu, pastikan untuk mencatat tanggal pentingnya, ya.
Agar lebih mudah memahami apa perbedaan ST dan SR, kamu bisa lihat perbandingannya pada tabel berikut:
Sukuk Ritel (Sukri/SR) | Sukuk Tabungan (ST) | |
Jenis Kupon | Tetap (Fixed rate) | Mengambang dengan batas minimal (floating with floor) |
Jangka Waktu Investasi | 3 dan 5 tahun | 2 dan 4 tahun |
Tradable/Non-tradable | Tradable (dapat diperdagangkan di pasar sekunder) | Non-tradable |
Potensi Capital Gain | Ada | Tidak ada |
Fasilitas Early Redemption | Tidak ada | Ada, maks. pencairan 50% dari nominal investasi dengan kelipatan 1 juta |
Kesimpulan
Meskipun pengelolaannya sama-sama menggunakan prinsip syariah, ada beberapa karakteristik menonjol mengenai beda sukuk ritel dan sukuk tabungan.
Kedua jenis sukuk terbitan pemerintah tetap bisa menjadi pilihan investasi yang aman, rendah risiko, serta dan menguntungkan.
SBN seri Savings Bond Ritel SBR013 resmi rilis dengan kupon floating with floor SBR013-T2 (6,45%) dan SBR013-T4 (6,60%) per tahun.
Kamu dapat membelinya pada masa penawaran 10 Juni s.d. 4 Juli 2024. Raih kesempatan memperoleh promo menarik dengan berinvestasi SBR013 di tanamduit!
Yuk, investasi SBR013 dengan download tanamduit sekarang! tanamduit telah menjadi mitra distribusi yang telah Kementerian Keuangan RI percaya sejak awal perilisan SBN secara online tahun 2018.
Spesial buat pengguna baru aplikasi tanamduit yang pakai kode referral TANAMDUITSBN saat registrasi, ada bonus Rp50 ribu. Klik di sini untuk pelajari Syarat dan Ketentuannya.
Cara Beli SBN
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk melakukan pembelian SBN, di antaranya:
- Download aplikasi tanamduit dan registrasi akun tanamduit.
- Klik menu “SBN” pada dashboard aplikasi tanamduit, lalu klik produk yang sedang dalam masa penawaran.
- Buat rekening SBN.
- Setelah pembuatan rekening SBN berhasil, ulangi langkah kedua dan selesaikan pembayaran.