Risiko investasi emas adalah harganya yang fluktuatif dalam jangka pendek. Namun, logam mulia menjadi aset penyelamat saat krisis.
Emas menjadi aset safe haven dan harga emas cenderung naik saat inflasi.
Seperti instrumen investasi lainnya, adapun kelemahan investasi emas.
Risiko Investasi Emas
1. Kehilangan
2. Produk palsu
3. Tidak cocok jadi investasi jangka pendek
4. Bukan aset yang menghasilkan passive income
5. Suku bunga naik, harga turun
6. Spekulasi harga
Risiko Investasi Emas
Berinvestasi logam mulia punya beberapa risiko, mulai dari hilang, butuh tempat penyimpanan khusus, hingga tingkat inflasi suatu negara. Berikut adalah penjelasan selengkapnya!
1. Kehilangan
Hingga saat ini, masih banyak orang yang berinvestasi emas dalam bentuk fisik sehingga rentan hilang dicuri. Risiko satu ini jelas menimbulkan kerugian yang paling besar.
Untuk mencegahnya, kamu bisa menyediakan tempat khusus dan tersembunyi dengan proteksi tinggi seperti menggunakan pin atau password.
Di sisi lain, kamu bisa berinvestasi aset berkilau melalui aplikasi. Selain lebih aman dan tidak memerlukan tempat khusus penyimpanan, banyak kelebihan lain di antaranya:
- dapat mengetahui harga terkini secara real-time;
- bisa cetak sewaktu-waktu;
- dapat dijual langsung melalui aplikasi, tanpa repot harus cetak dan jual ke toko
Baca juga: Apa itu Emas Digital? Simak Perbedaannya dengan Emas Batangan Yuk!
2. Produk Palsu
Bagi orang awam, sangat sulit mengetahui emas asli atau palsu, baik kandungan di dalamnya, bobot, maupun kadarnya.
Sebenarnya, ada beberapa cara untuk mengenali keasliannya, mulai dari yang konvensional seperti digigit, digosok, hingga didekatkan ke magnet.
Namun, sebenarnya cara paling gampang untuk mendapatkan logam mulia yang terjamin keasliannya adalah dengan membelinya di tempat terpercaya, baik offline maupun online.
tanamduit jadi salah satu penyedia layanan jual beli logam mulia terpercaya berbasis aplikasi.
Baca juga: Wajib Tahu, 9 Cara Mengetahui Emas Asli atau Palsu!
Terdapat dua pilihan produk yang dapat kamu pilih sesuai kebutuhan:
- Koleksi Emas, yaitu produk logam mulia produksi PT Cipta Optima Digital (emasin) yang dikemas dengan berbagai pilihan desain menarik dan dapat kamu beli mulai dari 0,1 gram.
- Tabungan Emas, yaitu produk logam mulia PT Aneka Tambang, Tbk. (ANTAM) yang bekerja sama dengan PT Emas Digital Global (tamasia) dapat kamu beli mulai dari Rp10 ribu dan dapat dicetak mulai dari 0,5 gram.
3. Tidak Cocok Jadi Investasi Jangka Pendek
Berapa lama investasi emas bisa untung? Harga aset berkilau satu ini dalam jangka panjang (>5 tahun) memang berpotensi alami kenaikan yang fantastis, terlebih dalam situasi krisis ekonomi.
Saat menjualnya dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga beli, kamu sudah bisa mendapatkan keuntungan dari aset logam mulia.
Namun, di sisi lain harganya terbilang volatile dalam jangka pendek sehingga ada risiko investasi emas berupa kerugian jika kamu ingin menjualnya sewaktu-waktu.
4. Tidak Ada Passive Income
Emas tidak memberikan passive income seperti instrumen investasi lainnya. Contohnya deposito, saham, obligasi, hingga properti yang memberikan keuntungan berupa kupon, bunga, dividen, dan uang sewa.
Keuntungan investasi logam mulia hanya bisa kamu dapatkan dari selisih harga, jika harga jual lebih tinggi daripada harga belinya.
Baca juga: 11 Cara Gampang Mendapatkan Passive Income, Wajib Coba!
5. Perubahan Suku Bunga dan Inflasi
Tahukah kamu kalau harga logam mulia mengalami penurunan setiap suku bunga acuan naik? Kira-kira apa, ya, penyebabnya?
Pada dasarnya, logam mulia adalah instrumen investasi yang nggak memberikan imbal hasil pasti dan rutin. Jadi, kalau suku bunga naik, otomatis biaya peluang (opportunity cost) meningkat ketika kita menyimpannya.
Sebagai contoh, kamu punya uang Rp100 juta, saat itu dihadapkan pada dua pilihan: beli emas atau Surat Berharga Negara (SBN) yang baru rilis saat suku bunga naik. Peningkatan suku bunga acuan membuat kupon SBN dan obligasi yang akan rilis juga naik.
Pada saat itu, investasi SBN jadi jauh lebih menguntungkan, karena memberikan passive income berupa kupon yang dibayarkan setiap bulan.
Sementara itu, saat suku bunga naik, harga emas relatif turun, terlebih lagi instrumen ini tidak memberikan imbal hasil secara rutin). Risiko investasi emas seperti ini bisa jadi pertimbanganmu sebelum mulai berinvestasi.
Saat tingkat inflasi tinggi, harga aset riil ini juga ikut naik. Sebaliknya, saat angka permintaan turun, harga logam mulia juga ikut turun.
6. Nilai Tukar Mata Uang
Harga emas dunia ditetapkan dalam Dolar AS. Jika kurs Rupiah terhadap Dollar AS melemah, maka harganya dalam Rupiah akan naik.
7. Spekulasi
Banyak investor di seluruh dunia memantau secara berkala tingkat suku bunga, inflasi, dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang jadi penentu harga logam mulia.
Pergerakan aspek-aspek tersebut dapat memicu reaksi investor untuk jual-beli logam mulia. Pergerakan harga juga dapat mendorong pelaku pasar lainnya untuk bertindak.
Tindakan pelaku pasar sedikit banyak lalu mempengaruhi lagi harga di pasar dan seterusnya.
Kesimpulan
Ada beberapa risiko investasi emas seperti risiko kehilangan, pembelian produk palsu, hingga harga yang fluktuatif dalam jangka pendek.
Tidak hanya sebagai instrumen investasi, emas juga bisa menjadi hadiah unik dan bermanfaat untuk teman, keluarga, atau kerabat terdekat.
Lalu, kapan sebaiknya membeli emas? Sekarang adalah waktu terbaik membelinya. Hal ini karena harganya akan terus naik dalam jangka panjang. Baiknya, kamu beli lebih awal dan menikmati keuntungannya kemudian.
Investasi di tanamduit, Aja!
Dapatkan emas 24K lengkap sertifikat keasliannya mulai dari Rp10 ribu atau gramasi 0,01 gram di aplikasi tanamduit.
Kenapa harus produk emas tanamduit? Spread emas lebih rendah, semakin cepat capai keuntungan di masa depan! Kenali produk emas terbaik melalui tabel berikut.
Kamu bisa dapatkan bonus 0,01 gram setiap transaksi pembelian emas fisik Koleksi Emas minimal 0,1 gram di aplikasi tanamduit. Jangan lupa, pakai kode referral TANAMEMAS saat melakukan pendaftaran, ya. Periode promo berlangsung mulai 1 Januari s.d. 31 Desember 2024.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download aplikasi tanamduit dan jangan lupa cek syarat dan ketentuan promo dengan klik banner di bawah ini!